Ekowisata IKN dorong peran warga lokal lewat wisata alam berbasis budaya

waktu baca 2 menit

Pengembangan ekowisata berbasis komunitas bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal

Penajam Paser Utara (KABARIN) - Otorita Ibu Kota Nusantara terus mengembangkan konsep wisata ramah lingkungan yang melibatkan warga setempat sebagai pelaku utama. Langkah ini dilakukan di kawasan IKN yang berada di wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Otorita IKN Muhsin Palinrungi mengatakan pendekatan ekowisata berbasis komunitas menjadi bagian penting dalam pembangunan IKN yang berkelanjutan.

"Pengembangan ekowisata berbasis komunitas bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal," ujar Muhsin Palinrungi di Sepaku, Penajam Paser Utara, Selasa.

Ia menjelaskan konsep tersebut sejalan dengan visi IKN sebagai Kota Hutan yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga menjaga lingkungan, melestarikan budaya, serta memperkuat peran masyarakat sekitar.

Salah satu bentuk nyata dari program ini adalah hadirnya Paket Wisata Authentic Hiking Gunung Parung. Program tersebut masuk dalam inisiatif strategis bertajuk The Living Museum Story Voices of The Forest yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat lokal.

"Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Parung, Kecamatan Sepaku sebagai pelaku utama pengembangan ekowisata berbasis budaya dan kearifan lokal," jelasnya.

"Paket Authentic Hiking Gunung Parung menawarkan pengalaman pendakian autentik di kawasan Hutan Adat Suku Balik Sepaku yang dikurasi secara imersif," tambahnya.

Melalui paket wisata ini, pengunjung tidak hanya diajak menikmati panorama alam, tetapi juga diperkenalkan pada nilai budaya setempat. Wisatawan ikut terlibat dalam aktivitas bermakna seperti menanam pohon sebagai simbol kepedulian terhadap alam dan identitas budaya masyarakat adat.

Menurut Muhsin, program tersebut menjadi salah satu produk unggulan ekowisata berbasis masyarakat di kawasan IKN. Dampaknya dirasakan langsung oleh warga, mulai dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terbukanya peluang ekonomi baru, hingga semakin kuatnya peran masyarakat adat dalam pengelolaan destinasi wisata berkelanjutan.

Kegiatan wisata di Gunung Parung juga dirancang untuk memastikan keseimbangan antara daya tarik alam dan budaya dengan konsep living museum yang diusung Otorita IKN.

Ia menambahkan program ini diharapkan menjadi contoh pengembangan Museum Kehidupan bagi masyarakat adat yang terintegrasi dengan konsep ekowisata inklusif.

Selama ini Pokdarwis Gunung Parung dikenal aktif menjaga kelestarian alam sekaligus mempertahankan nilai budaya lokal di kawasan tersebut, demikian Muhsin Palinrungi.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka