Trump sebut mundurnya Presiden Maduro bisa jadi pilihan "Cerdas"

waktu baca 2 menit

Washington (KABARIN) - Presiden AS Donald Trump menilai akan menjadi langkah yang "cerdas" jika Presiden Venezuela Nicolas Maduro memutuskan mundur, di tengah ketegangan yang makin memanas antara kedua negara, Senin.

"Ya, saya pikir mungkin memang begitu... Terserah saja dia mau melakukan apa. Saya pikir akan menjadi langkah yang cerdas jika dia melakukan itu," kata Trump kepada wartawan di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, saat ditanya soal kemungkinan memaksa Maduro melepaskan kekuasaan.

"Jika dia bermain dengan keras, itu akan menjadi terakhir kalinya dia bisa bermain dengan keras," tambah Trump.

Selain itu, Trump mengonfirmasi bahwa AS tengah mengejar kapal tanker minyak yang dikenai sanksi selama akhir pekan. Media AS melaporkan pada Minggu bahwa Penjaga Pantai AS sedang mengejar tanker bernama Bella 1 di perairan internasional dekat Venezuela yang hendak memuat kargo.

The New York Times menyebut kapal itu berhasil melarikan diri ke Samudra Atlantik. Jika berhasil dicegat, ini akan menjadi penyitaan kapal tanker minyak ketiga AS di lepas pantai Venezuela dalam dua pekan terakhir.

Pekan sebelumnya, Trump memerintahkan "blokade total dan menyeluruh" terhadap semua kapal tanker yang kena sanksi dan masuk atau keluar Venezuela, serta menuding pemerintahan Maduro sebagai organisasi teroris asing.

Pentagon pun mengerahkan sekitar selusin kapal perang termasuk kapal induk USS Gerald R. Ford dan sekitar 15.000 tentara ke Laut Karibia, yang berbatasan panjang dengan Venezuela. Ini merupakan kehadiran militer AS terbesar di kawasan tersebut dalam tiga dekade terakhir.

Dalam wawancara pekan lalu dengan NBC News, Trump menyatakan tidak menutup kemungkinan terjadinya perang dengan negara kaya minyak tersebut.

Sementara itu, Venezuela menuduh AS berupaya mengubah rezim dan memperluas pengaruh militernya di Amerika Latin, menyebut pengejaran kapal tanker sebagai aksi "pembajakan".

Maduro menegaskan setiap pemimpin seharusnya fokus pada urusan domestik negaranya sendiri tanpa menyinggung Trump secara langsung. "Jika saya berbicara dengannya lagi, saya akan mengatakan kepadanya: setiap negara harus mengurus urusan internalnya sendiri," kata Maduro.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka