Tim SAR gabungan telah mengevakuasi tujuh dari total 11 korban kapal wisata bernama KM Putri Sakinah yang tenggelam di Perairan Pulau Padar
Labuan Bajo (KABARIN) - Upaya pencarian terhadap empat wisatawan asing asal Spanyol yang hilang akibat kecelakaan kapal wisata di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, terus dilakukan secara intensif. Memasuki hari ketiga, Tim Search and Rescue (SAR) gabungan memperluas area penyisiran hingga 5,25 nautical mile dari titik awal kejadian.
Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, menjelaskan bahwa perluasan wilayah pencarian dilakukan untuk meningkatkan peluang menemukan para korban, mengingat kuatnya arus laut di sekitar kawasan wisata tersebut.
“Tim SAR gabungan kembali melakukan penyisiran di perairan Pulau Padar dengan cakupan area yang lebih luas,” ujarnya saat dihubungi dari Labuan Bajo, Minggu.
Tragedi ini bermula dari tenggelamnya kapal wisata KM Putri Sakinah pada Jumat malam (26/12). Dari total 11 penumpang, tujuh orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, sementara empat lainnya masih dinyatakan hilang. Keempat korban tersebut diketahui merupakan satu keluarga asal Spanyol.
Untuk mendukung proses pencarian, berbagai armada dikerahkan, mulai dari kapal Rigid Inflatable Boat (RIB), Sea Rider milik KSOP dan Ditpolairud Polda NTT, hingga kapal patroli cepat dan kapal KPLP. Bahkan, Basarnas juga mengirimkan kapal KN SAR Puntadewa lengkap dengan 27 personel penyelamat guna memperkuat operasi di lapangan.
Meski dihadapkan pada tantangan cuaca yang tidak bersahabat seperti gelombang setinggi 1,5 meter, arus laut yang kuat, serta hujan lebat yang membatasi jarak pandang, semangat tim SAR tidak surut. Pada pencarian hari sebelumnya, petugas sempat menemukan sejumlah puing kapal, termasuk serpihan badan kapal, tabung gas, hingga bagian kamar nahkoda, sekitar lima mil laut dari lokasi kejadian.
Fathur Rahman menegaskan bahwa seluruh unsur SAR akan terus bekerja maksimal demi menemukan para korban. “Kami berharap pencarian hari ini dan seterusnya dapat membuahkan hasil,” katanya.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa di balik pesona wisata bahari Labuan Bajo yang mendunia, faktor keselamatan tetap menjadi hal utama. Proses pencarian pun masih akan berlanjut hingga seluruh korban ditemukan, sembari berharap keajaiban datang di tengah upaya tanpa lelah para penyelamat.
Sumber: ANTARA