Gen Z juga harus menyesuaikan (sikap dan karakternya) dengan pekerjaan yang akan dilakukan nanti, mau tidak mau harus menyesuaikan. Jangan dibalik. Walaupun tetap HRD-HRD perusahaan sama kayak kita di sini, agak menyesuaikan dengan karakter Gen Z,
Jakarta (KABARIN) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menilai generasi Z perlu banget mengasah soft skill alias kemampuan non-teknis kalau mau lebih mudah dapat kerja dan bisa berkembang dalam karier.
“Perusahaan agak enggan mempekerjakan Gen Z ini isunya adalah soft skill yang agak kurang,” kata Kepala Pusat Pasar Kerja Kemnaker, Surya Lukita Warman, di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, kemampuan seperti komunikasi, kerja sama tim, kreativitas, dan manajemen waktu bakal bikin anak muda lebih luwes menghadapi dunia kerja yang makin dinamis. “Gen Z juga harus menyesuaikan (sikap dan karakternya) dengan pekerjaan yang akan dilakukan nanti, mau tidak mau harus menyesuaikan. Jangan dibalik. Walaupun tetap HRD-HRD perusahaan sama kayak kita di sini, agak menyesuaikan dengan karakter Gen Z,” tambah Surya.
Surya juga mengingatkan kalau karakter Gen Z memang berbeda dari milenial atau boomers. Banyak dari mereka yang cenderung cabut dari pekerjaan kalau merasa nggak nemu tujuan atau makna, bukan cuma soal gaji. Karena itu, penting bagi Gen Z untuk cari pekerjaan yang sesuai sama nilai hidupnya, misalnya profesi yang fleksibel seperti content creator atau host live streaming.
“Mungkin pekerjaan seperti content creator, host live streaming, dan lain-lain cocok dengan karakter tersebut. Cuma kalau memang mau masuk di sektor seperti industri manufaktur, perbankan, mungkin karakter seperti itu kurang masuk. Jadi, Gen Z juga harus menyesuaikan,” jelas Surya.
Meski begitu, Surya menegaskan, masalah soft skill bukan cuma tanggung jawab Gen Z. Pemerintah dan lembaga pendidikan juga perlu ikut campur dengan memberi bekal sejak dini. “Saat interview (wawancara kerja) biasanya tidak siap anak-anak kita, ya. Ini mungkin butuh intervensi untuk anak-anak kita agar kompeten, intervensi untuk mengajarkan soft skill,” katanya.