Nyeri di kaki ternyata bisa jadi tanda penyakit jantung

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Nyeri atau rasa lemah di kaki sering banget dianggap cuma kram biasa atau radang sendi. Padahal, menurut dokter, itu bisa jadi sinyal tersembunyi dari penyakit jantung serius.

Dokter spesialis jantung intervensi dari Apollo Spectra Hospital, Chennai, Dr. Palani Kannan, mengungkapkan bahwa nyeri kaki bisa menandakan kondisi Peripheral Arterial Disease (PAD) alias penyakit arteri perifer.

“Banyak orang mengira nyeri tersebut disebabkan oleh artritis pada pinggul, pergelangan kaki, atau telapak kaki. Akibatnya, kondisi ini sering tidak terdiagnosis. Jenis yang paling umum adalah PAD pada tungkai bawah, di mana aliran darah ke kaki berkurang,” kata Dr. Palani, dikutip dari Hindustan Times, Jumat (26/9).

Biasanya, gejala penyakit jantung terasa di dada, rahang, atau lengan. Nah, karena lokasinya di torso, orang jadi nggak nyambung kalau ternyata nyeri kaki juga bisa berkaitan dengan jantung.

PAD sendiri terjadi karena adanya plak lemak yang menumpuk di pembuluh darah, bikin aliran darah ke otot-otot kaki tersumbat atau berkurang. “Kondisi itu menyebabkan nyeri pada paha atau betis (intermittent claudication) yang cenderung hilang setelah beberapa saat dalam banyak kasus, biasanya setelah beristirahat,” jelas Palani.

Gejala PAD yang perlu diwaspadai antara lain, nyeri kaki saat jalan yang reda setelah istirahat, kulit kaki tampak mengkilap atau rambut rontok, kaki terasa lemah atau mati rasa, kuku tumbuh lambat dan rapuh, hingga perubahan warna kulit.

Baca juga: Ternyata nyeri punggung bisa jadi tanda penyakit ginjal lohh

Siapa saja yang berisiko? Menurut Palani, orang dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, usia di atas 50 tahun, perokok, hingga yang punya riwayat keluarga penyakit jantung, wajib ekstra hati-hati.

“Orang yang memilikii riwayat keluarga penyakit jantung yang sebelumnya didiagnosis, peningkatan kadar homosistein, merokok yang membuat rentan, serta individu dengan kebiasaan gaya hidup yang buruk,” tutur dia.

Nah, biar aman, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan. Mulai dari berhenti merokok (karena tembakau super merusak arteri), rajin cek tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, sampai menjaga berat badan ideal.

Selain itu, pola makan sehat juga penting. Pilih makanan kaya nutrisi yang baik buat aliran darah seperti buncis, kangkung, jagung, alpukat, biji chia, almond, dan lentil. Jangan lupa juga kelola stres dengan baik dan tidur cukup tiap hari.

“Kesadaran yang lebih besar dan tindakan tepat waktu dapat menyelamatkan tidak hanya anggota badan, tetapi juga nyawa,” tegas Palani.

Baca juga: Posisi tidur & olahraga yang direkomendasikan untuk cegah nyeri pinggang

Bagikan

Mungkin Kamu Suka