Malang, Jawa Timur (KABARIN) - Keluarga korban tragedi Kanjuruhan berkumpul bersama masyarakat dan suporter menggelar doa bersama di sekitar Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur untuk memperingati tiga tahun peristiwa memilukan itu, Rabu malam.
Nuri Hidayat, perwakilan keluarga korban Jovan Farellino Yuseifa Pratama Putra, mengatakan doa bersama ini bertujuan agar tragedi yang menewaskan 135 orang tidak terlupakan begitu saja.
"Dengan acara ini bisa merawat ingat dan menolak lupa, kami berharap setiap tahun ada kegiatan seperti ini sehingga tidak dilupakan," kata Nuri.
Doa bersama berlangsung di jalan utama Stadion Kanjuruhan mulai pukul 08.00 WIB. Ribuan orang ikut melantunkan shalawat dan memanjatkan doa bagi korban tragedi 1 Oktober 2022. Di Gate 13, sejumlah buket bunga dan taburan bunga menjadi bentuk penghormatan, sementara bekas poster tuntutan keadilan masih menempel di pintu besi biru itu.
Nuri menambahkan keluarga korban selama tiga tahun terakhir tetap berjuang menuntut keadilan melalui berbagai upaya hukum, termasuk banding dan pengiriman surat audiensi ke DPR RI. "Saat tim restitusi itu pengajuan kan tidak semua mengajukan karena saat itu masih berduka, sehingga kemarin 72 keluarga yang dapat, Rp10 juta per korban," ujarnya.
Selain agenda tahunan, keluarga korban juga rutin menggelar doa bersama di Gate 13 pada waktu tertentu. Nuri merasa bersyukur kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat. "Dengan keimanan kami diperkuat dan berdoa. Hablum minallah kami ikhlas dan hablum minanas kami masih dongkol," tuturnya.