Jakarta (KABARIN) - Apple lagi-lagi jadi sorotan setelah kabar terbaru menyebut mereka bakal meningkatkan produksi iPhone 17 series, khususnya untuk varian iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max.
Menurut laporan dari Morgan Stanley, produksi iPhone 17 yang semula diproyeksikan di angka 84-86 juta unit kini dinaikkan jadi sekitar 90 juta unit. Fokusnya jelas: model Pro dan Pro Max yang ternyata lebih laris manis dibanding iPhone Air, yang permintaannya malah di bawah ekspektasi.
Dilansir GSM Arena, Kamis (2/10), langkah ini menunjukkan kalau Apple sempat “kecolongan” dalam membaca minat pasar. Ternyata, fans Apple lebih ngebet sama model Pro ketimbang varian lain, dan kini perusahaan beradaptasi dengan tren itu.
Analis Morgan Stanley juga bilang kalau permintaan iPhone 17 paling banyak datang dari pengguna iPhone lama yang akhirnya upgrade tahun ini. Mereka bahkan memprediksi tren itu bakal makin besar tahun depan.
Hal ini sekaligus jadi sinyal bagus buat seri selanjutnya, yaitu iPhone 18 dan bahkan iPhone lipat yang kabarnya bakal debut di akhir 2026. Apple sendiri mematok target penjualan 243 juta unit iPhone di 2026, tapi siap naikkan ambisi hingga 270 juta unit kalau iPhone lipat dan teknologi Apple Intelligence sukses jadi primadona pasar.
Seperti yang sudah dikenalkan di event September 2025, iPhone 17 Pro dan Pro Max memang diposisikan sebagai model paling canggih Apple sejauh ini. Keduanya ditenagai chip A19 Bionic Pro, punya baterai lebih besar, dan tentunya tampil dengan fitur-fitur premium khas Apple.
Untuk harga, Apple menawarkannya di level flagship banget:
- iPhone 17 Pro mulai dari 1.099 dolar AS (sekitar Rp18 jutaan)
- iPhone 17 Pro Max mulai dari 1.199 dolar AS (sekitar Rp19,7 jutaan)
Dengan hype sebesar ini, rasanya bukan mustahil kalau iPhone 17 Pro dan Pro Max bakal jadi incaran utama pecinta gadget di 2025.
Baca juga: Apple berhenti ngembangin Vision Air demi kacamata pintar
Baca juga: Apple akan produksi massal MacBook Pro terbarunya