Islamabad (KABARIN) - Pakistan angkat suara keras soal insiden di Laut Mediterania, di mana pasukan Israel mencegat konvoi kapal internasional pembawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Insiden itu dianggap Islamabad sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional sekaligus prinsip kemanusiaan.
"Penahanan yang tidak sah terhadap para aktivis internasional dalam konvoi tersebut merupakan pelanggaran mencolok lainnya terhadap hukum internasional dan hukum humaniter internasional oleh Israel serta membahayakan nyawa warga sipil yang tidak bersalah," tegas Kementerian Luar Negeri Pakistan, Kamis (2/10).
Menurut Pakistan, aksi tersebut hanyalah bagian dari pola agresi dan blokade ilegal Israel terhadap Gaza yang sudah berlangsung lama, membuat lebih dari 2 juta warga Palestina hidup dalam penderitaan.
Dalam pernyataannya, Islamabad juga menilai tindakan Israel menghalangi bantuan kemanusiaan adalah pelanggaran berat terhadap kewajiban sebagai kekuatan pendudukan di bawah Konvensi Jenewa Keempat.
Karena itu, Pakistan kembali menyerukan agar segera diberlakukan gencatan senjata tanpa syarat di seluruh Palestina, pencabutan blokade Gaza, akses penuh untuk bantuan kemanusiaan, pembebasan semua aktivis dan pekerja kemanusiaan yang ditahan, serta pertanggungjawaban atas pelanggaran hukum internasional yang terus berulang.
Sementara itu, Kemenlu Israel mengonfirmasi pada Rabu (1/10) malam bahwa mereka menghentikan sejumlah kapal dari konvoi Global Sumud Flotilla (GSF) ketika mendekati pesisir Gaza. Para penumpangnya—lebih dari 500 sukarelawan dari 40 negara—dipindahkan ke sebuah pelabuhan di Israel.
Konvoi yang terdiri dari sekitar 50 kapal itu sebenarnya bertujuan menantang blokade angkatan laut Israel sekaligus menyalurkan makanan dan pasokan medis ke Gaza.
Sebagai catatan, blokade laut di Gaza sudah diberlakukan Israel sejak 2007, setelah Hamas mengambil alih wilayah tersebut. Situasi makin diperketat pascaserangan Hamas ke Israel selatan pada Oktober 2023.
Baca juga: PBB ingatkan Israel jangan serang kapal bantuan ke Gaza
Baca juga: 11 kapal bantuan tambahan dikerahkan ke Gaza untuk menantang Israel