"Setiap bulan nanti bisa lihat. Pegawai dengan tingkat kehadiran rendah dan kinerjanya buruk akan diumumkan di media sosial,"
Bandung (KABARIN) - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, punya cara unik buat nge-push semangat kerja para pegawainya. Mulai 1 November 2025 nanti, Pemprov Jabar bakal ngumumin siapa aja pegawai “termalas” tiap bulannya lewat media sosial.
"Setiap bulan nanti bisa lihat. Pegawai dengan tingkat kehadiran rendah dan kinerjanya buruk akan diumumkan di media sosial," kata Dedi usai pengarahan ASN di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Kamis.
Menurut Dedi, langkah ini bukan sekadar bikin malu, tapi juga jadi pemicu biar pegawai yang kinerjanya jeblok bisa lebih rajin. “Ya orang digaji kan harus ada produk. Kalau digaji enggak ada produk, ngapain?” tegasnya.
Tak cuma diumbar di medsos, pegawai yang dianggap nggak produktif juga bakal dievaluasi. Bahkan, ada kemungkinan mereka dipindahkan ke posisi lain yang lebih sesuai.
"Makanya nanti akan pegawai-pegawai yang... Kan tidak semua orang dibutuhkan dalam sebuah ruang kerja kantor. Nanti sebagian akan ditugaskan di sekolah-sekolah menjadi tenaga administrasi," jelas Dedi.
Soal penilaian, Dedi memastikan indikatornya jelas. Evaluasi bakal mengacu pada standar capaian kinerja tiap unit kerja. “Kan standarisasi kinerjanya ada,” ujarnya.
Selain “hukuman” buat yang malas, Pemprov Jabar juga bakal kasih reward bagi pegawai berprestasi. Tapi buat yang bandel? Siap-siap bisa kena sanksi sampai pemberhentian.
"Diberhentikan. Hari ini bisa ditanya, udah lebih dari 20 orang diberhentikan, cuman kita tidak umumkan," tambah Dedi.
Jadi, siap-siap aja timeline medsos Pemprov Jabar bakal jadi ajang “pengumuman resmi” siapa yang rajin dan siapa yang malas tiap bulannya.