Para relawan kemanusiaan yang ditahan Israel lakukan mogok makan

waktu baca 2 menit

Ankara (KABARIN) - Drama kemanusiaan di Gaza makin memanas. Para relawan dari Global Sumud Flotilla dilaporkan memilih jalan ekstrem dengan melakukan mogok makan tanpa batas waktu setelah mereka ditahan oleh pasukan Israel.

Kabar ini diumumkan oleh Komite Internasional untuk Menembus Pengepungan Gaza pada Jumat (3/10). Dalam pernyataannya, komite itu bilang kalau sejumlah aktivis yang ditahan di atas kapal armada langsung memutuskan mogok makan sejak hari pertama penahanan mereka.

Buat yang belum tahu, Global Sumud Flotilla adalah armada kemanusiaan yang bawa bantuan untuk warga Gaza dan mencoba menembus blokade Israel yang sudah berlangsung hampir 18 tahun.

Sayangnya, misi damai ini berakhir tragis. Kamis lalu, angkatan laut Israel nyerang dan nyita hampir seluruh dari 44 kapal yang jadi bagian armada. Lebih dari 450 aktivis dari lebih 50 negara ikut ditahan.

Tujuan armada ini sebenarnya simpel: nyampein bantuan buat rakyat Gaza yang lagi krisis parah. Tapi blokade Israel bikin bantuan susah masuk.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel udah bikin situasi makin mengerikan—lebih dari 66.200 warga Palestina tewas, mayoritas perempuan dan anak-anak. Nggak cuma itu, badan PBB dan berbagai kelompok HAM udah sering kasih warning kalau Gaza makin nggak layak huni. Kelaparan, penyakit, sampai krisis air bersih makin nyebar cepat.

Aksi mogok makan ini jadi simbol perlawanan relawan internasional terhadap penahanan yang mereka anggap sewenang-wenang. Dengan risiko kesehatan yang besar, mereka tetap pilih cara ini buat sorotin nasib warga Gaza dan menuntut perhatian dunia.

Dengan aksi mogok makan para relawan ini, sorotan global ke isu Gaza dipastikan makin kenceng

Sumber: Anadolu

Baca juga: Pakistan kecam aksi penahanan bantuan yang dilakukan Israel

Baca juga: 11 kapal bantuan tambahan dikerahkan ke Gaza untuk menantang Israel

Bagikan

Mungkin Kamu Suka