Sebanyak 50 pelajar di Sekolah Rakyat Dasar 2 Surakarta mulai kegiatan hari ini

waktu baca 3 menit

Solo (KABARIN) - Sebanyak 50 siswa yang terbagi dalam dua rombongan belajar mulai mengikuti Sekolah Rakyat Dasar 2 Surakarta yang bertempat di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta, Jawa Tengah.

Pada pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk Sekolah Rakyat Dasar 2 Surakarta, Senin, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengatakan seiring dengan waktu proses rekrutmen masih akan terus dilakukan hingga mencapai empat rombongan belajar.

“Karena untuk merekrut siswa di SD sangat susah. Sekolah Rakyat ini oleh Presiden Prabowo diperuntukkan bagi warga yang kurang mampu untuk memutus transmisi kemiskinan,” katanya.

Ia mengatakan salah satu upaya untuk pengentasan miskin ekstrem salah satu jalannya adalah dengan mendirikan Sekolah Rakyat.

“Perintah Presiden di tahun 2026 kemiskinan ekstrem harus nol persen dan di tahun 2029 kemiskinan harus di bawah angka 5 persen. Sekolah Rakyat sebagai salah satu cara untuk pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem,” katanya.

Ia mengatakan Sekolah Rakyat yang digunakan saat ini sifatnya sementara. Ke depan pemerintah akan membangun sekolah permanen di Kabupaten Sukoharjo dengan luas lahan 8,2 hektar.

“Jadi tidak usah khawatir, nanti kami akan bangun sekolah permanen yang besar yang fasilitasnya lengkap,” katanya.

Baca juga: Sekolah Rakyat Natuna mulai MPLS Senin, guru dan siswa masuk asrama hari ini

Sementara itu, dikatakannya, keberadaan Sekolah Rakyat ini meringankan masyarakat kurang mampu karena seluruh kebutuhan para siswa akan ditanggung oleh negara.

“Ini harus mulai dari SD karena Presiden ingin pengentasan kemiskinan dimulai sejak dini. Hampir 76 persen anak putus sekolah karena orang tuanya tidak mampu dan 74,51 persen orang miskin rata-rata pendidikan SD ke bawah.
Maka kenapa sejak SD harus pemerintah jemput dan urus, karena data tersebut,” katanya.

Pada kesempatan itu, para siswa mulai dari berbagai usia mulai masuk ke Sekolah Rakyat dan tidur di asrama yang sudah disediakan. Agus meminta para orang tua berbesar hati melepaskan buah hati untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Ia juga meminta agar selama di asrama anak tidak terlalu sering dijenguk agar mereka lebih bisa mandiri.

“Bisa jenguk kalau pas hari libur. Nanti di waktu-waktu tertentu mereka juga diperbolehkan liburan di rumah,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Respati Ardi meminta kepada keluarga para siswa untuk mempercayakan anak-anaknya kepada negara.

“Bapak Ibu, percayakan pada kami pemerintah. Kami tidak main-main, tidak abai. Mudah-mudahan mereka di tangan paling tepat dan meringankan bapak ibu,” katanya.

Ia juga menjanjikan akan mengajak anak-anak untuk outing class agar mereka lebih betah belajar di Sekolah Rakyat.

Baca juga: 75 peserta didik Sekolah Rakyat Palangka Raya mulai pembelajaran hari ini

Bagikan

Mungkin Kamu Suka