Jakarta (KABARIN) - Pabrikan otomotif Lamborghini dikabarkan telah meluncurkan model terbaru sekaligus tercepatnya saat ini, yakni supercar plug-in hybrid dengan nama Fenomeno.
Dilaporkan Drive pada Sabtu (16/8) waktu setempat, Fenomeno merupakan turunan dari Revuelto bermesin plug-in hybrid (PHEV) pertama Lamborghini, yang diluncurkan pada tahun 2023.
Selain itu, Fenomeno juga merupakan bagian dari koleksi 'Few-Off' edisi terbatas eksklusif yang dibuat dari model-model yang sudah ada.
Produsen mobil mewah Italia tersebut mengatakan Fenomeno dibanderol mulai dari sekitar 3 juta Euro atau sekitar Rp56 miliar, dan hanya diproduksi sebanyak 29 unit, ditambah satu unit untuk koleksi mereka sendiri.
Fenomeno meningkatkan performa sistem hybrid V12 Revuelto hingga 11, memiliki akselerasi dari nol hingga 100 km/jam dalam 2,4 detik atau sepersepuluh lebih cepat dari pada mesin V12. Mobil itu memiliki kecepatan maksimum hingga 350 km/jam.
Hal ini berkat mesin V12 6,5 liter aspirasi alami Revuelto versi 621 kW/725 Nm, yang naik dari 607 kW/725 Nm serta mampu mencapai putaran mesin hingga 9.250 rpm.

Coupe hybrid edisi terbatas ini menggabungkan mesin V12 dengan tiga motor listrik, dua di gardan depan dan satu di atas girboks untuk menghasilkan output gabungan sebesar 805 kW/1075 Nm, naik dari 747 kW pada Revuelto.
Lamborghini mengklaim peningkatan daya ini berkat katup katup yang direvisi pada mesin V12, serta baterai lithium-ion 7 kWh yang lebih besar "dengan daya spesifik tinggi" yang diperkenalkan pada Fenomeno.
Dari 3,8 kWh pada mobil aslinya, paket baterai baru ini mengklaim Fenomeno mampu menempuh jarak tempuh 20 km dalam mode listrik saja, dibandingkan dengan beberapa kilometer pada Revuelto dan Temerario V8 yang lebih kecil.
CEO Lamborghini, Stephan Winkelmann mengatakan bahwa merek tersebut memprioritaskan bagaimana tenaga listrik dapat memaksimalkan performa keseluruhan mobil hybrid, alih-alih mengejar jarak tempuh terjauh yang hanya menggunakan tenaga listrik.
"Kita tidak hanya berbicara tentang jangkauan hybrid, tetapi lebih pada output daya, output tambahan yang berorientasi pada performa (yang datang dengan menyertakan motor listrik)," ujarnya.
Lamborghini Fenomeno memiliki sasis monokok dan eksterior yang seluruhnya terbuat dari serat karbon, dengan cakram rem karbon-keramik yang membantu menghentikan laju mobil.
Mobil ini menggunakan velg 21 inci di depan dan velg 22 inci di belakang, serta ban Bridgestone Potenza Sport.
Lebih agresif dalam gayanya dibandingkan Revuelto, Fenomeno memiliki dua intake udara besar di kap mesin yang terinspirasi dari mobil balap Huracan GT3, sementara siluetnya terinspirasi oleh "ekor panjang" Lamborghini Essenza, model khusus trek yang diperkenalkan pada Juli 2020.

Merek Italia ini juga telah memasang sistem 'S-Duct' di bagian depan kendaraan, yang mengarahkan aliran udara ke bagian tengah mobil untuk mengoptimalkan pendinginan komponen.
Menurut Lamborghini, desain pintu baru Fenomeno memiliki peran aerodinamis yang penting, yang konon dapat mengarahkan aliran udara secara lebih efektif menuju intake pada panel seperempat belakang, sehingga menghasilkan pendinginan samping 30 persen lebih efisien dibandingkan dengan Lamborghini V12 produksi massal.
Dari segi dimensi, Fenomeno memiliki panjang 5.014 mm, lebar 2.076 mm, dan tinggi 1.161 mm, sementara jarak sumbu rodanya 2.779 mm.
Menurut Winkelmann, desain baru mobil, tenaga yang direvisi, dan penekanan pada aerodinamika serta performa merupakan prioritas dalam penciptaan Fenomeno.
"Singkatnya, tenaga yang dihasilkan, desain, aerodinamika, dan fakta bahwa mobil ini terbuat dari serat karbon adalah elemen kunci dari mobil ini, yang juga mencerminkan jati diri Lamborghini," kata Winkelmann kepada media.