Singapura (KABARIN) - Wilayah utara Singapura mencatat angka penyakit kronis yang lebih tinggi dibanding wilayah lain di negara tersebut, mendorong pemerintah untuk memperkuat layanan kesehatan setempat, kata Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung.
Saat ini, terdapat 34 Pos Kesehatan Masyarakat, yaitu fasilitas yang menyediakan layanan kesehatan di lingkungan permukiman, yang tersebar di tiga daerah di Singapura utara. Namun, jumlah fasilitas ini nantinya akan ditambah menjadi 39, ungkap Ong dalam sebuah acara yang membahas situasi kesehatan di wilayah tersebut pada Minggu (12/10).
Pos-pos ini juga akan beroperasi dengan lebih teratur seiring waktu, ujarnya. "Saat ini pengoperasiannya belum merata, ada beberapa yang buka sekali dalam sepekan, sebagian lainnya setiap dua pekan, dan sebagian lagi setiap bulan. Seiring waktu, kami berharap dan sedang mengupayakan untuk menyeragamkan waktu pengoperasiannya menjadi sekali dalam sepekan."
Badan Promosi Kesehatan Singapura juga akan memperkenalkan lebih banyak aktivitas fisik kepada masyarakat di wilayah utara. Sebagai contoh, warga pria, yang umumnya cenderung jarang berolahraga, kini mulai menunjukkan menunjukkan minat terhadap aktivitas seperti Zumba Gold dan latihan resistance band, yang dapat diperluas.
Studi menunjukkan bahwa prevalensi diabetes tertinggi tercatat di wilayah utara negara itu. Sementara itu, tingkat prevalensi hiperlipidemia dan hipertensi di wilayah tersebut juga melebihi rata-rata nasional. Ong menyebutkan bahwa penyebab yang mendasari kondisi ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Baca juga: Singapura jadi negara teraman di dunia untuk ke-12 kalinya
Baca juga: Singapura jadi negara teraktif yang gunakan AI, mayoritas kalangan guru