Karya Henk Ngantung jadi saksi bisu sejarah dan diplomasi bangsa

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyoroti peran penting seniman sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta, Henk Ngantung, dalam sejarah perjuangan dan diplomasi bangsa.

Hal itu disampaikannya saat membuka pameran temporer “Tokoh Henk Ngantung, Seni dan Diplomasi di Rumah Bersejarah” di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Sabtu.

“Kita memperkenalkan seorang perupa yang terkenal karena sketsa-sketsanya, sketsa-sketsa Henk Ngantung dilakukan langsung di depan merekam peristiwa juga ekspresi-ekspresi dari tokoh-tokoh bangsa Indonesia ketika itu Soekarno, Hatta, Sjahrir masih banyak lagi tokoh-tokoh yang disketsa dan juga peristiwa bersejarah,” kata Menbud.

Pameran ini menampilkan puluhan karya Henk Ngantung yang menggambarkan berbagai momen penting sejarah Indonesia, termasuk lukisan ikonik berjudul Pemanah (The Archer) yang menjadi latar saat pembacaan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

"Ini bukan sekadar pameran seni. Ini adalah dokumentasi visual dari proses-proses diplomasi dan perjuangan bangsa. Henk Ngantung hadir di banyak peristiwa penting seperti Perundingan Linggarjati, Renville, hingga Kaliurang," ujar Fadli.

Henk, dikenal luas sebagai perupa yang mahir menangkap ekspresi dan suasana melalui sketsa langsung di lokasi. Tokoh-tokoh seperti Soekarno, Hatta, hingga Sutan Sjahrir pernah menjadi objeknya.

Selain itu, ia juga berperan dalam desain monumen-monumen penting Jakarta, termasuk Monumen Selamat Datang yang dibangun atas instruksi Presiden Soekarno.

“Sosok pahlawan bangsa tidak hanya mereka yang mengangkat senjata melawan penjajah, namun juga para seniman dan budayawan pada era kemerdekaan,” Fadli Zon menambahkan.

Pameran temporer “Tokoh Henk Ngantung, Seni dan Diplomasi di Rumah Bersejarah” yang dilaksanakan di Aula Museum Perumusan Naskah Proklamasi ini menampilkan koleksi dan juga narasi yang berkaitan dengan ketokohan Henk Ngantung yang cukup berjasa dalam bidang seni dan diplomasi di era kemerdekaan Indonesia.

Melalui pameran ini, Kementerian Kebudayaan ingin mengangkat kembali sosok Henk Ngantung yang karyanya tidak hanya merekam sejarah, tetapi juga menjadi bagian darinya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka