Gunung Rinjani dilanda kebakaran lahan seluas 10 hektare

waktu baca 2 menit

Mataram (KABARIN) - Kebakaran lahan kembali terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), tepatnya di Gelogor Paok, Desa Sembalun Lawang, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Api yang muncul pada Kamis (16/10) sore itu membakar area cukup luas sekitar 10 hektare.

"Kebakaran yang terjadi merupakan kebakaran permukaan, yang membakar semak-semak, rumput, perdu, dan dedaunan kering hingga mencapai luas 10 hektare," ujar Kepala Balai TNGR NTB Yarman dalam keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Jumat (17/10).

Menurut Yarman, kebakaran diketahui sekitar pukul 15.45 WITA setelah petugas Resor Sembalun menerima laporan dari warga setempat. Dari hasil pemantauan jarak jauh, benar terpantau adanya titik panas (hotspot) di kawasan SPTN II Taman Nasional Gunung Rinjani.

"Setelah dilakukan pemantauan jarak jauh, benar terpantau adanya hotspot dan petugas segera melakukan koordinasi dengan Koramil, Polsek, dan Pos Damkarmat Sembalun," katanya.

Api dilaporkan cepat meluas karena tiupan angin yang cukup kencang dan kondisi medan yang curam. Vegetasi di sekitar lokasi, seperti pohon bakbakkan, cemara gunung, saropan, dan acacia decurrens, ikut jadi bahan bakar alami yang mempercepat penyebaran api.

“Sehingga, api cepat meluas, terutama karena angin yang cukup kencang dan medan yang curam,” tambahnya.

Mengetahui kondisi itu, tim gabungan yang berjumlah 20 orang dari berbagai instansi langsung bergerak ke lokasi sekitar pukul 18.00 WITA. Mereka berasal dari BTNGR, Koramil, Polsek, Pos Damkarmat, MPA, MMP, dan mahasiswa, lengkap dengan peralatan seperti pompa punggung, alat manual (parang, cangkul, sekop), serta mobil tangki air.

Beruntung, berkat kerja keras tim di lapangan, api berhasil dikendalikan pada malam hari. Hingga Jumat pagi, tidak lagi terpantau asap maupun titik panas baru.

“Pagi ini tidak terpantau adanya asap ataupun hotspot dan rencana tim moping up akan melakukan patroli dan pengecekan lanjutan untuk memastikan api benar-benar padam pada lokasi karhutla,” jelas Yarman.

Ia menegaskan, keberhasilan ini menjadi bukti kuat sinergi antara berbagai pihak dalam menjaga kawasan konservasi Gunung Rinjani.

"Kegiatan ini menunjukkan sinergi dan kesiapsiagaan berbagai pihak dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan di kawasan konservasi. Mari sama-sama menjaga kawasan di Gunung Rinjani ini untuk kepentingan bersama," tutup Yarman.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka