Penanganan jalur rawan longsor dikebut, Medan-Berastagi aman akhir tahun

waktu baca 2 menit

Dua titik utama yang menjadi fokus penanganan menggunakan teknologi khusus dari Eropa, termasuk struktur tiang penahan yang diimpor

Medan (KABARIN) - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2026, pemerintah tengah berpacu dengan waktu untuk memastikan jalur Medan–Berastagi bisa kembali aman dan lancar. Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menargetkan pekerjaan penanganan longsor di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, rampung pada Desember 2025.

“Kami berharap pekerjaan ini tuntas di Desember 2025,” ujar Dody saat meninjau lokasi longsoran di Sembahe, Sabtu (8/11), didampingi anggota DPR RI Muhammad Lokot Nasution.

Progres 74 persen, manfaatkan teknologi Eropa

Menurut Dody, progres penanganan sudah mencapai 70–74 persen. Dua titik utama di kawasan tebing curam tersebut menjadi fokus utama, menggunakan teknologi penahan lereng khusus asal Eropa.
“Tempat kerja di sini cukup ekstrem—curam dan berbatu. Karena itu keselamatan para pekerja menjadi prioritas utama,” jelasnya.

Kementerian PU juga menyiapkan tenaga ahli yang bekerja di ketinggian untuk proses pengeboran dan pemasangan pelindung tebing.

Dari total 21 titik rawan longsor di jalur Medan–Berastagi, 12 titik menjadi prioritas tahun ini, dengan alokasi anggaran Rp21,7 miliar.

“Insya Allah selesai awal Desember sebelum Natal dan Tahun Baru. Kami ingin masyarakat bisa beraktivitas ekonomi, sosial, dan wisata dengan aman,” kata Dody.

Jalur Medan–Berastagi memang menjadi urat nadi penghubung ekonomi dan pariwisata Sumatera Utara, terutama menuju kawasan wisata Berastagi dan sekitarnya.

Secara nasional, Kementerian PUPR kini meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Satgas dan peralatan darurat disiagakan di berbagai daerah rawan bencana.
“Dana yang tersedia saat ini mencukupi. Tapi jika perlu percepatan, tentu akan kami ajukan tambahan,” ujar Dody menegaskan.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka