Jakarta (KABARIN) - Direktur Imunisasi Kemenkes dr. Prima Yosephine mengungkapkan pemerintah ingin memastikan minimal 90 persen anak laki-laki dan perempuan sudah menerima vaksin HPV sebelum usia 15 tahun pada 2030.
“Diharapkan minimal 90 persen anak perempuan dan anak laki-laki di republik kita ini sudah mendapatkan imunisasi HPV sebelum umurnya 15 tahun, ini akan tercapai tahun 2030,” ujar Prima dalam acara Kelas Jurnalis Lawan Misinformasi Kanker Leher Rahim di Era Digital di Jakarta, Senin.
Program ini bagian dari strategi pemerintah untuk mempercepat eliminasi kanker leher rahim yang menular. Anak perempuan kelas 5 SD atau berusia 11 tahun mendapatkan satu dosis vaksin, termasuk anak-anak yang tidak bersekolah. Jika belum, imunisasi bisa dikejar di kelas 6 SD dan kelas 9 SMP atau saat berusia 15 tahun.
Mulai 2026, anak laki-laki juga akan mendapat imunisasi HPV dengan dosis sama, yakni satu kali pada usia 11 tahun atau kelas 5 SD. Program ini dilaksanakan bertahap dimulai dari tiga provinsi pada tahun depan, lalu menyebar ke seluruh Indonesia.
Prima menekankan kanker leher rahim masih menjadi masalah serius di Indonesia dengan sekitar 36 ribu kasus baru setiap tahun dan hampir 60 persen berakhir dengan kematian, atau sekitar 56 orang setiap hari.
Salah satu tantangan eliminasi penyakit ini adalah kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk melakukan skrining dan vaksinasi HPV meski sudah memahami bahayanya.
Selain itu, pemerintah menargetkan 75 persen wanita berusia 30–60 tahun sudah melakukan skrining tes DNA HPV dan memperluas imunisasi HPV bagi perempuan usia 20 tahun pada 2027. Target lainnya, pada 2030 minimal 90 persen perempuan yang sudah terdiagnosa kanker leher rahim harus mendapatkan penanganan yang tepat.