Surabaya (KABARIN) - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa ada sekitar 80 pesantren di Indonesia yang kondisi bangunannya dinilai rawan dan butuh penanganan cepat demi menjaga keamanan para santri serta mencegah munculnya situasi darurat di lingkungan pendidikan keagamaan.
“Banyak pesantren tidak memiliki persiapan memadai untuk menghadapi kondisi darurat, sehingga Kementerian Agama menjadi pihak pertama yang turun tangan memberikan bantuan awal,” katanya dalam International Conference on Indonesian Islam: Why Indonesia as a New Center of Muslim Civilization? di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Rabu.
Ia menjelaskan perlunya kolaborasi lintas kementerian agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Atas arahan Bapak Presiden, kami diminta mendata pesantren yang rawan. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Agama diminta memastikan jangan sampai terjadi lagi,” tambahnya.
Dari pemetaan yang dilakukan, teridentifikasi sekitar 80 pesantren dengan tingkat kerawanan paling tinggi. Presiden, ujar Menag, memberikan instruksi langsung agar seluruh bangunan tersebut segera diperbaiki sebelum menimbulkan risiko serius.
“Kita bersyukur karena instruksi beliau jelas, itu harus diperbaiki sebelum terjadi informasi yang lebih buruk,” tuturnya.
Kementerian Agama menegaskan bahwa percepatan rehabilitasi ini menjadi prioritas nasional mengingat pesantren berperan penting sebagai pusat pendidikan, pembinaan karakter, serta penguatan nilai kebangsaan bagi jutaan santri di seluruh Indonesia.