Lengkuas dapat menekan mediator inflamasi pada penyakit, seperti hepatitis dan arthritis, sekaligus efektif melawan patogen tertentu dengan cara merusak membran sel bakteri
Jakarta (KABARIN) - Lengkuas ternyata nggak cuma sekadar bumbu dapur buat bikin masakan makin sedap. Periset dari Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) BRIN, Afi Candra Trinugraha, bilang kalau tanaman dengan nama latin Alpinia galanga ini punya potensi gede banget untuk dijadikan bahan baku obat.
“Lengkuas bisa menekan mediator inflamasi pada penyakit seperti hepatitis dan arthritis, sekaligus efektif melawan patogen tertentu dengan cara merusak membran sel bakteri,” kata Afi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Lengkuas mengandung banyak senyawa bioaktif, mulai dari galangin, flavonoid, acetoxychavicol acetate, sampai minyak atsiri. Kombinasi ini bikin lengkuas punya aktivitas antiinflamasi, antibakteri, dan antioksidan. Efeknya? Bisa bantu jaga pencernaan, naikin sistem imun, sampai bikin kulit lebih sehat.
“Khasiat tersebut memperkuat posisi lengkuas sebagai tanaman rempah yang bernilai tinggi untuk dikembangkan jadi bahan obat,” lanjut Afi.
Menurutnya, sekarang waktunya orang-orang nggak cuma lihat lengkuas sebagai bumbu masakan aja, tapi juga sebagai bahan alami penting buat gaya hidup sehat. Dari sini, terbuka peluang besar buat riset dan pengembangan produk modern berbasis lengkuas.
Industri pangan misalnya, bisa mengolahnya jadi bahan tambahan fungsional. Sementara industri farmasi bisa pakai kandungan bioaktifnya buat bikin obat herbal modern. Bahkan dunia kosmetik juga bisa ikut nimbrung dengan memanfaatkan ekstrak lengkuas buat produk skincare alami.
Karena itu, BRIN bakal terus meneliti dan mengembangkan potensi lengkuas biar bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan bahan alami yang aman sekaligus berkhasiat.
“Pengembangan produk modern berbasis lengkuas bisa jadi salah satu komoditas unggulan yang memperkuat ketahanan pangan dan kesehatan nasional, sekaligus mendukung kemandirian bahan baku obat,” tutup Afi.