16 ormas Islam dan pemerintah sepakat bahu-membahu tenangkan masyarakat

waktu baca 3 menit

Jakarta (KABARIN) - Para pemimpin 16 organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam pada hari ini bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dalam pertemuan itu, 16 ormas Islam sepakat bahu-membahu membantu Presiden Prabowo dan pemerintah untuk mengajak masyarakat kembali tenang, menyusul aksi demonstrasi dan kerusuhan yang terjadi di Jakarta dan beberapa daerah.

Dalam diskusi yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam itu, hadir juga Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M Herindra, Ketua MPR Ahmad Muzani, Menteri Sekretaris Kabinet Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Mereka berdialog dan berdiskusi membahas masalah dan tanganan yang dihadapi bangsa ini dalam beberapa hari terakhir.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) Yahya Cholil Staquf, mewakili 16 ormas tersebut, sebagaimana disiarkan oleh Sekretariat Presiden, Sabtu malam, mengatakan bahwa pemimpin ormas Islam dan Prabowo berdialog dari hati ke hati dan memahami secara umum permasalahan bangsa, khususnya hari-hari terakhir ini.

Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya mengatakan bahwa dirinya menyakini pemerintahan Presiden Prabowo, dibantu para pemimpin umat, bisa bersama-sama mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi saat ini. Pertemuan Hambalang hari ini akan dilanjutkan di Istana Negara di Jakarta.

"Mudah-mudahan dari sana nanti akan ada sesuatu yang bisa dinyatakan sebagai tekad bersama, kesepakatan bersama antara Presiden Prabowo Subianto dengan ormas-ormas Islam sebagai perwakilan dari tubuh umat Islam di Indonesia ini," jelas Gus Yahya.

Sementara Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir mengatakan bahwa masing-masing ormas telah memberikan masukan dan pandangannya kepada Presiden Prabowo.

Ia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo begitu terbuka dalam dialog itu, dan memiliki pandangan yang sama bahwa kekuatan ormas Islam memiliki sejarah panjang di Republik ini. Para pemimpin ormas Islam dan Prabowo menghayati betul bahwa persatuan, keutuhan, dan masa depan bangsa perlu dijaga bersama-sama.

Menurut Haedar, 16 ormas Islam yakin seluruh rakyat Indonesia dapat memanfaatkan demokrasi dengan penuh tanggung jawab dan penuh adab.

Ketum PP Muhammadiyah itu juga lanjut mengingatkan seluruh masyarakat untuk mewaspadai hal-hal yang dapat merusak demokrasi, misalnya seperti aksi kekerasan, dan perbuatan-perbuatan lain yang dapat meruntuhkan keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Menyusul ketegangan dan aksi demonstrasi yang berujung anarkis beberapa hari ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga tokoh agama di beberapa daerah juga telah mengimbau agar demonstrasi tidak anarkis.

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan MUI Masduki Baidlowi di Jakarta, Jumat (29/8), mengimbau kepada para pendemo yang masih berada di lapangan agar pulang ke rumah masing-masing.

"Demo adalah hak warga negara, tetapi ketika sudah menimbulkan kerusakan, keresahan, dan kesulitan bagi publik, saya kira itu harus dihentikan, oleh karena itu, kita juga mengimbau supaya para pendemo pulang ke rumah masing-masing dan tidak menimbulkan kesulitan bagi masyarakat lain," ujar dia.

Kepada para aparat, Masduki Baidlowi juga meminta untuk mengambil langkah-langkah pengamanan yang persuasif. "Saya kira aparat juga sudah melakukan langkah-langkah itu. Oleh karena itu, tolong rasa kesabaran ditingkatkan, dan emosinya itu harus ditahan," katanya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka