Yerusalem (KABARIN) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa negaranya akan tetap mengambil langkah militer di Gaza atau Lebanon tanpa harus meminta izin dari pihak mana pun, meskipun telah ada kesepakatan gencatan senjata.
Dalam rapat kabinet yang digelar Minggu, Netanyahu menekankan bahwa Israel adalah negara berdaulat yang berhak menjaga keamanan dan menentukan arah masa depannya sendiri.
“Israel adalah negara merdeka. Kami akan mempertahankan diri dengan pasukan kami sendiri, dan kami akan terus mengendalikan takdir kami,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keputusan pertahanan tidak memerlukan persetujuan negara lain. “Kita tidak meminta persetujuan siapa pun untuk hal ini. Kita mengendalikan keamanan kita,” kata Netanyahu menegaskan.
Terkait kemungkinan penempatan pasukan penjaga perdamaian internasional di Gaza, Netanyahu menyebut Israel akan menentukan sendiri negara mana yang diperbolehkan untuk mengirimkan pasukan.
“Kami telah menjelaskan bahwa Israel akan menentukan pasukan mana yang tidak dapat diterima oleh kami, dan kami akan terus bertindak sesuai dengan itu,” ujarnya.
Pernyataan ini disampaikan tak lama setelah sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat mengunjungi Israel dalam upaya memperkuat pelaksanaan gencatan senjata yang masih rapuh di wilayah Gaza.