Jakarta (KABARIN) - Shalat bagi umat Islam bukan sekadar gerakan dan bacaan. Lebih dari itu, shalat adalah momen intim antara hamba dan Allah—tempat hati kembali tenang dan jiwa ditata ulang. Karena itulah, kekhusyukan menjadi ruh utama dalam ibadah ini.
Nah, mungkin kamu pernah melihat atau bahkan terbiasa memejamkan mata saat shalat dengan tujuan agar lebih fokus. Tapi, sebenarnya bagaimana pandangan Islam tentang kebiasaan ini?
Mayoritas ulama menganjurkan agar shalat dilakukan dengan mata terbuka dan pandangan diarahkan ke tempat sujud. Cara ini mengikuti tuntunan Rasulullah SAW dan menjadi salah satu adab dalam menjaga kekhusyukan.
Seperti dijelaskan Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin, sejak takbiratul ihram hingga salam, pandangan dianjurkan tetap terarah ke titik sujud—kecuali pada momen-momen tertentu dalam shalat.
Tujuannya jelas: membantu pikiran tetap tenang dan tidak terpancing gangguan dari sekitar.
Meski dianjurkan untuk membuka mata, ulama juga memberi kelonggaran. Menutup mata diperbolehkan bahkan bisa menjadi sunnah jika dilakukan karena ada gangguan visual, misalnya:
-
Ada dekorasi atau tulisan yang mencolok di depan
-
Suasana sekitar membuat sulit konsentrasi
-
Ada hal yang membuat pikiran terganggu bila mata terbuka
Bahkan jika di hadapan seseorang ada yang tidak menutup aurat, ulama menegaskan wajib memejamkan mata demi menjaga kesucian ibadah.
Artinya, prinsipnya sederhana: lakukan yang paling menjaga kekhusyukanmu, selama tidak melanggar adab shalat.
Sebaliknya, bila memejamkan mata jadi kebiasaan tanpa alasan yang jelas, ulama menilai hukumnya makruh. Kenapa?
Karena Rasulullah SAW tidak mencontohkan kebiasaan tersebut. Bahkan beliau menegur orang yang mengarahkan pandangan ke langit ketika shalat, sebagai bentuk disiplin dalam menjaga adab ibadah.
Khusyuk bukan hanya soal menutup atau membuka mata, tetapi kesiapan hati dan niat sebelum berdiri di hadapan Allah SWT.
???? Cara Menumbuhkan Khusyuk Tanpa Harus Memejamkan Mata
Tips sederhana untuk membangun rasa tenang sebelum shalat:
-
Tenangkan diri beberapa detik sebelum takbir
-
Pahami makna bacaan shalat
-
Hilangkan gangguan (suara, gadget, atau pikiran)
-
Fokus pada gerakan dan napas
Jika sesekali kamu perlu memejamkan mata untuk kembali fokus, tidak masalah. Namun tetap usahakan mengikuti sunnah dengan menjaga pandangan ke tempat sujud.
Kesimpulan
Menutup mata saat shalat boleh, bahkan dianjurkan dalam kondisi tertentu, selama tujuannya untuk menjaga kekhusyukan. Namun tidak dianjurkan jika menjadi kebiasaan tanpa alasan.
Pada akhirnya, shalat adalah perjalanan hati. Yang terpenting adalah niat, adab, dan usaha menjaga kekhusyukan—seimbang antara tuntunan syariat dan kondisi batin kita.
Semoga setiap sujud yang kita lakukan membawa hati lebih dekat kepada Allah. ????