Dokter sarankan pelari untuk deteksi masalah jantung lebih awal

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Ahli penyakit dalam Dr. dr. Birry Karim Sp.PD., KKV., mengingatkan para pelari, baik pemula maupun yang rutin latihan untuk nggak menunda pemeriksaan jantung. Deteksi lebih awal bisa mencegah kejadian fatal seperti nyeri dada hingga kolaps saat berlari.

Kepala Departemen Kardiovaskular Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu menjelaskan, khusus untuk kamu yang sudah masuk usia 40 tahun ke atas, medical check-up sebelum mulai olahraga intensif seharusnya jadi kebiasaan wajib.

"Begitu masuk usia di atas 40 tahun, kita harus membiasakan diri... merujuk slogan World Heart Day itu kan knowing your number. Knowing your number itu artinya kolesterolnya berapa, gula darah, dan tensinya," kata Birry saat mengisi seminar kesehatan di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan, para pelari juga perlu memahami kondisi tubuhnya secara lebih mendalam.

"Yang paling penting adalah tidak hanya knowing your number, tapi juga knowing your body, jadi kita harus cek. Misalnya hal simpel seperti treadmill test, atau bahkan heart CT [Scan]," ujarnya.

Treadmill Test berguna mengevaluasi performa jantung saat tubuh beraktivitas, sementara CT Scan jantung membantu melihat kondisi pembuluh darah koroner dan memastikan tidak ada plak yang mengganggu aliran darah.

Ada juga pemeriksaan Calcium Score yang menilai tingkat penumpukan plak. Skor nol (0) dianggap ideal untuk mereka yang ingin berlari jarak jauh.

Birry menegaskan bahwa mempersiapkan kesehatan sebelum berlari adalah tanggung jawab masing-masing individu. Dengan meningkatnya kesadaran soal kondisi tubuh, ia berharap kejadian tragis seperti dua peserta trail run Siksorogo 2025 yang meninggal akibat serangan jantung dapat dicegah di masa depan.

Menurutnya, semakin cepat kamu mengenal kondisi jantungmu, semakin aman kamu berlari, apa pun jarak dan intensitasnya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka