Jakarta (KABARIN) - Hampir semua orang pasti punya tahi lalat, kan? Ada yang udah nempel dari lahir, ada juga yang muncul seiring bertambahnya usia. Tahi lalat itu sebenernya bintik kecil berwarna karena sel penghasil pigmen kulit alias melanosit menumpuk.
Tapi jangan salah, nggak semua tahi lalat itu sama, lho. Ada yang aman-aman aja, tapi ada juga yang patut dicermati karena bisa jadi tanda kesehatan yang perlu diperhatiin. Berikut penjelasan yang wajib kamu perhatikan.
5 jenis-jenis tahi lalat
1. Tahi lalat bawaan lahir (Nevus Congenital)
Ini yang udah muncul sejak bayi lahir. Bisa kecil atau besar, warnanya dari cokelat muda sampai gelap.
2. Tahi lalat reguler
Yang paling sering kita lihat. Bentuknya simetris, kecil-kecil, dan warna cokelat atau hitam. Bisa rata sama kulit atau sedikit menonjol. Kadang ada rambut halus juga, tapi tenang, biasanya aman dan nggak berisiko kanker.
3. Tahi lalat displastik (Nevi Displastik)
Nah, ini agak beda. Bentuknya nggak beraturan, ukurannya lebih besar, dan warnanya bisa campur-campur bagian tengah gelap, tepi lebih terang. Bisa banyak banget, sampai ratusan. Jenis ini perlu diperhatikan karena berisiko jadi tanda kanker kulit.
4. Tahi lalat intradermal nevus
Yang ini menonjol karena ada di lapisan dalam kulit (dermis). Warnanya bisa mirip kulit, cokelat muda, atau agak gelap. Umumnya aman, tapi kalau bentuk, ukuran, atau warnanya berubah, sebaiknya langsung cek dokter.
5. Tahi lalat atipikal (Atypical Mole)
Ini yang paling “nggak bisa disepelekan”. Bentuknya nggak simetris dan beda dari tahi lalat biasa. Risiko kanker kulit, terutama melanoma, lebih tinggi kalau jumlahnya banyak atau muncul yang baru nggak biasa. Jadi jangan malas pantau kulit sendiri dan konsultasi dokter kalau curiga ada perubahan.
Singkatnya, tahu jenis-jenis tahi lalat itu penting banget. Biar bisa nikmatin keunikan kulit tapi tetap sehat. Kalau ada yang berubah, mending langsung dicek dokter daripada nanti nyesel.
