Jakarta (KABARIN) - Nasi biryani dengan topping daging kambing memang jadi favorit saat musim perayaan atau pesta di India. Rasanya lezat dan bikin ketagihan, tapi kalau kebablasan makan, bisa berdampak pada kesehatan.
Dr. Palaniappan Manickam, dokter spesialis gastroenterologi bersertifikasi Amerika, bilang, “Daging kambing adalah protein berkualitas tinggi, tetapi juga tinggi lemak jenuh. Dan nasi biryani adalah karbohidrat yang mudah dicerna.” Intinya, tidak masalah mengonsumsi biryani kambing, tapi harus memperhatikan ukuran porsinya.
Kalau kebanyakan makan biryani kambing sekaligus, tubuh akan menghadapi dua hal instan: kalori yang sangat tinggi dan lonjakan glukosa cepat. “Lambung tidak mengenali makanan tersebut sebagai makanan spesial, tetapi memprosesnya sebagai kombinasi besar karbohidrat dan lemak,” kata Dr. Manickam. Akibatnya, pencernaan jadi lambat dan pankreas harus bekerja ekstra untuk mengatasi lonjakan gula darah.
Bagi penderita diabetes, perlemakan hati, atau kolesterol tinggi, sepiring besar biryani kambing bisa memicu lonjakan glukosa setelah makan, menambah beban metabolisme, serta bikin cepat lelah dan lesu selama berjam-jam.
Tapi jangan salah, Dr. Manickam menekankan bahwa nasi biryani kambing bukan musuh. Kuncinya adalah tahu cara terbaik menikmatinya, mulai dari porsi dan frekuensi makan.
Tips dari dokter ini:
- Porsi lebih kecil – jangan langsung ambil piring penuh.
- Tambahkan protein lain – misal telur atau ayam untuk variasi gizi.
- Sertakan sayuran – satu cangkir sayuran bisa bantu memperlambat penyerapan karbohidrat.
- Waktu makan – sebaiknya konsumsi lebih awal, terutama sebelum matahari terbenam.
Dengan tips ini, kamu tetap bisa nikmatin nasi biryani kambing favorit tanpa bikin tubuh kewalahan. Jadi, makan enak tetap bisa sehat!
Sumber: ANTARA