Jakarta (KABARIN) - Rokok bukan cuma berbahaya buat perokok aktif, tapi juga bisa bikin masalah serius pada ibu hamil dan janin. Dokter spesialis anak S. Tumpal Andreas C., M.Ked (Ped), Sp.A. menjelaskan bahwa paparan asap rokok dapat mengganggu penyerapan nutrisi, sehingga berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan janin.
"Ketika tubuh dikirim karbon monoksida ataupun nikotin ataupun bahan tar, yang berbahaya tersebut, akhirnya bisa menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi, baik (pada) ibu hamil ataupun pada anak, yang nantinya bisa menyebabkan perkembangan janin menjadi kurang optimal," kata dr. Andreas kepada ANTARA.
Lulusan Universitas Sumatera Utara yang kini praktik di RS EMC Pekayon itu menerangkan, zat berbahaya dalam rokok—seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida—bisa masuk ke sistem tubuh dan menghalangi suplai oksigen. Akibatnya, distribusi oksigen ke seluruh tubuh jadi terganggu.
Selain itu, partikel rokok juga bisa menempel di saluran pernapasan, dari hidung, tenggorokan, sampai ke paru-paru terdalam. "Ketika ada kerusakan sel-sel di saluran pernafasan itu berakibat si orang tersebut akan menderita sakit," jelasnya.
Dampak yang paling mengkhawatirkan, paparan rokok saat kehamilan bisa membuat janin tidak tumbuh optimal. "Kalau di kehamilan saja kita tidak bisa optimal, biasanya nanti lahir bayi kecil yang akhirnya kita punya beban yang lebih berat untuk mengejar kebutuhan nutrisi si kecil ketika si kecil sudah lahir," ujarnya.
Karena itu, dr. Andreas menekankan pentingnya menjauhkan ibu hamil dan anak dari asap rokok. Paparan asap bisa meningkatkan risiko stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, yang membuat tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata usianya.
"Rokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan para perokok, tetapi juga bagi kesehatan orang-orang di sekeliling mereka," tegasnya.
Baca juga: Pramono imbau pemilik tempat hiburan dan acara menyediakan tempat khusus merokok