Pilihan terapi kanker di Indonesia semakin inovatif dan personal

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Perusahaan biofarmasi AstraZeneca menyebut bahwa pengobatan inovatif bagi pasien kanker di Indonesia makin beragam karena terus dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan. Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay menyampaikan bahwa inovasi ilmiah yang tepat sasaran jadi kunci untuk meningkatkan kualitas hidup sekaligus memperpanjang harapan hidup pasien kanker payudara di tanah air.

Esra menambahkan, terapi presisi kini membuka pendekatan yang lebih personal dalam menangani kanker payudara, yang masih menjadi jenis kanker paling banyak diderita wanita di Indonesia.

Terapi ini tidak lagi hanya membagi pasien menjadi HER2-positif dan HER2-negatif, tapi juga melihat ekspresi dan profil mutasi seperti BRCA, HER2-Low, HER2-Ultralow, dan PIK3CA/AKT/PTEN sehingga memberikan peluang pengobatan lebih spesifik sesuai karakteristik setiap pasien.

Sejalan dengan kemajuan ini, AstraZeneca terus menghadirkan inovasi terapi kanker payudara yang komprehensif, bekerja sama dengan BPOM untuk mempercepat akses pasien. Pada Oktober 2024 dan September 2025, dua produk baru mendapatkan Nomor Izin Edar berupa terapi berbasis antibody-drug conjugate (ADC) dan terapi hormonal generasi terbaru. Esra menekankan, kemajuan sains akan lebih berarti jika diikuti dengan akses yang merata bagi seluruh pasien di Indonesia.

Dengan peran aktif pemerintah dalam regulasi, pembiayaan, dan kemitraan lintas sektor, pasien kanker payudara di Indonesia kini bisa mendapatkan manfaat dari terapi inovatif terkini sejajar dengan perkembangan global. Terbitnya regulasi BPOM yang mempersingkat jalur reliance menjadi 90 Hari Kerja menjadi bukti komitmen menghadirkan solusi kesehatan yang lebih cepat dan relevan.

Inovasi ini tidak hanya langkah maju di bidang medis tetapi juga memberi harapan baru bagi pasien kanker payudara dan keluarganya sekaligus mendorong sistem kesehatan yang lebih adil dan merata.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka