Jakarta (KABARIN) - Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bakal bergerak naik turun pada perdagangan Rabu. Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menyebut arah pasar hari ini masih dipengaruhi kondisi global yang belum pasti.
Menurutnya, banyak pelaku pasar memilih bersikap tenang dan menunggu hasil rapat The Fed yang berlangsung pada Rabu, bersamaan dengan pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di akhir pekan.
"IHSG menuju lower band yang mengindikasikan fase konsolidasi melemah. Sehingga, diperkirakan IHSG berpotensi menguji level psikologis 8.000 dan jika break low berpotensi menuju ke support 7.850," ujar Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta.
Dari luar negeri, perhatian utama investor memang tertuju pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Banyak yang memperkirakan The Fed bakal memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 3,75 sampai 4,0 persen.
Ketua The Fed, Jerome Powell, sebelumnya menegaskan bahwa bank sentral siap menghentikan kebijakan pengetatan kuantitatif demi menjaga likuiditas agar tetap stabil.
Selain itu, pasar juga menanti hasil pertemuan Trump dengan Xi Jinping yang dikabarkan akan membahas isu perdagangan dan kebijakan tarif. AS disebut bersedia menurunkan sebagian tarif asalkan China mau membatasi ekspor bahan kimia yang digunakan dalam produksi fentanil.
Dari Asia, hubungan ekonomi AS dan Jepang juga jadi sorotan. Trump dan Perdana Menteri Jepang Takaichi dikabarkan sepakat menjalin kerja sama untuk memperkuat pasokan mineral tanah jarang. Jepang bahkan siap menyiapkan paket investasi senilai 550 miliar dolar AS yang mencakup proyek pembuatan kapal, pembelian gas alam, truk, hingga kedelai dari AS.
Sementara itu, di dalam negeri, koreksi harga komoditas emas masih memicu aksi ambil untung di saham-saham tambang. Sejumlah saham berkapitalisasi besar juga ikut tertekan sehingga membuat pergerakan IHSG tertahan.
Di pasar global, bursa Eropa ditutup bervariasi. Indeks Euro Stoxx 50 dan DAX Jerman sama-sama melemah tipis, sementara FTSE 100 Inggris berhasil menguat.
Kebalikannya terjadi di Wall Street. Bursa saham AS kompak ditutup menguat. Dow Jones naik 0,34 persen, S&P 500 menguat 0,23 persen, dan Nasdaq melesat 0,80 persen di akhir perdagangan.