Sektor kreatif sumbang Rp1.500 triliun kepada PDB Indonesia

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Sektor ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia terus menunjukkan taringnya. Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya mengungkapkan bahwa kontribusi ekraf terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional kini telah menembus angka fantastis, yakni Rp1.500 triliun.

"Kontribusi ekraf terhadap PDB Nasional juga terus meningkat, saat ini telah mencapai Rp1.500 triliun," kata Teuku saat membuka acara National Cybersecurity Connect 2025 di Jakarta Selatan, Rabu.

Tak hanya besar dalam angka, sektor ini juga terbukti jadi penyerap tenaga kerja yang signifikan. Menurut Teuku, lebih dari 26,5 juta tenaga kerja di Indonesia kini menggantungkan hidupnya pada industri kreatif.

Lebih lanjut, pada semester pertama tahun 2025, ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia tercatat mencapai 12,9 miliar dolar AS, angka tertinggi dalam lima tahun terakhir. Sementara itu, nilai investasi di sektor ini juga melonjak, menembus Rp90,12 triliun dalam periode yang sama.

Riefky menjelaskan bahwa saat ini kreativitas digital dan teknologi menjadi tulang punggung utama penggerak sektor ekonomi kreatif nasional. Untuk memperkuat fondasi ini, Kemenekraf telah membentuk kedeputian khusus yang fokus pada bidang teknologi dan digital.

"Ada direktorat yang kaitannya dengan gim, ada Direktorat Aplikasi, ada Direktorat Konten Digital, ada Direktorat Teknologi Digital Baru yang menaungi ekosistem blockchain, cybersecurity, dan juga web3, kemudian ada Direktorat Jasa TIK (Teknologi, Informasi, dan Komunikasi)," ujar Teuku.

Namun, di balik kemajuan digital tersebut, Riefky menyoroti meningkatnya ancaman keamanan siber yang mengintai para pelaku industri kreatif.

"Kami percaya bahwa keamanan siber mampu menjadi perisai yang melindungi inovasi dan industri kreatif nasional," ucapnya.

Karena itu, Kemenekraf berkomitmen untuk terus mendorong lahirnya startup teknologi lokal yang fokus mengembangkan solusi keamanan siber buatan anak bangsa.

"Inovasi-inovasi ini terus didukung agar Indonesia menjadi produsen, bukan hanya pengguna teknologi keamanan digital," tegas Teuku.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka