PBB/New York (KABARIN) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ternyata sudah lebih dulu mengirim surat ke Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelum pengumuman kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza. Hal itu disampaikan oleh juru bicara PBB Stephane Dujarric.
“Dalam sekitar 36 jam terakhir, mungkin 40 jam terakhir, Sekretaris Jenderal telah berkirim surat kepada Presiden Trump, membahas niat PBB bekerja sama dengan AS dalam sejumlah inisiatif damai,” ujar Dujarric.
Ia menambahkan surat itu dikirim sebelum pengumuman resmi yang disampaikan Trump pada malam sebelumnya.
Sebelum surat itu dikirim, Guterres sempat mendesak semua pihak yang berkonflik di Gaza untuk benar-benar mematuhi perjanjian gencatan senjata yang diusulkan Trump. Ia juga menegaskan kalau PBB siap memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan kesepakatan tersebut.
Pada 29 September, Trump sebelumnya merilis rencana berisi 20 poin untuk mengakhiri konflik di Gaza. Dalam rencana itu, ia menyerukan gencatan senjata segera dan pembebasan para sandera dalam waktu 72 jam.
Rencana tersebut juga mencantumkan bahwa Hamas dan faksi lain harus berhenti terlibat dalam pemerintahan Gaza. Selanjutnya, wilayah itu akan dipimpin oleh komite teknokratis Palestina yang bersifat apolitis dan berada di bawah pengawasan dewan internasional yang dipimpin oleh Trump.