Stres kerja dapat picu anak muda alami stroke, jaga pola hidup sehat penting!

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Kasus stroke pada usia muda kini semakin sering ditemukan. Dokter spesialis saraf dr. Bambang Tri Prasetyo mengatakan peningkatan kasus ini salah satunya dipicu oleh beban kerja yang tinggi yang membuat stres meningkat.

“Faktor risiko strokenya kelihatannya ada perubahan dari perilaku hidup, kalau yang tinggal di perkotaan mungkin karena beban kerja stresnya tinggi, ditambah mungkin kebiasaan merokok jadi peningkatan makin banyak,” kata Bambang dalam diskusi tentang stroke memperingati Hari Stroke Sedunia yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Bambang menjelaskan, meski secara teori stroke terjadi pada usia 45 tahun ke atas, kini kecenderungan kasus di bawah usia itu semakin meningkat. Ia menyebut usia muda termasuk usia produktif yang seringkali memiliki beban kerja tinggi, sehingga stres dan kebiasaan merokok menjadi pemicu utama gangguan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi.

Ia menuturkan bahwa pada perokok berat, nikotin di dalam dinding pembuluh darah bisa menyebabkan plak dan mempersempit aliran darah ke otak. Kondisi itu bisa memicu serangan stroke meski tidak terlalu sering, sehingga penting dilakukan deteksi dini terhadap gangguan penyempitan pembuluh darah otak.

Menurut Bambang, mengendalikan faktor risiko sejak dini sangat penting agar tidak terjadi stroke atau serangan ulang yang lebih berat.

“Poinnya dari faktor risikonya yang harus dikendalikan karena kalau tidak dikendalikan, ya dia akan berulang atau lebih berat lagi pemulihan,” kata dokter yang juga praktik di RS Pusat Otak Nasional Mahar Mardjono itu.

Ia menegaskan bahwa cepat atau lambatnya penanganan stroke sangat memengaruhi proses pemulihan. Jika terlambat, maka waktu pemulihan bisa jauh lebih panjang. Karena itu, pemeriksaan detail seperti kondisi jantung, darah, dan kemungkinan kelainan bawaan perlu dilakukan pada pasien muda yang mengalami stroke.

Selain itu, Bambang juga mengingatkan pentingnya pola hidup sehat seperti menghindari junk food, memperbanyak makanan bergizi, serta menjadikan buah sebagai camilan. Aktivitas fisik juga perlu dilakukan secara rutin.

“Terus juga diingatkan konsumsi air putih yang cukup, kurang lebih sampai 2 liter per hari, per 24 jam. Jangan terlalu banyak kopi berlebihan, teh yang berlebihan juga tidak baik. Jadi, secukupnya saja,” kata Bambang.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka