Wanita disarankan rutin lakukan SADARI sejak usia 20 tahun untuk cegah kanker payudara

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Wanita sebaiknya mulai membiasakan diri melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI setiap bulan sejak usia 20 tahun. Langkah sederhana ini penting untuk mendeteksi dini kanker payudara yang hingga kini masih menjadi jenis kanker paling banyak menyerang wanita di Indonesia.

“SADARI adalah bentuk cinta pada diri sendiri. Dengan pemeriksaan sederhana di rumah, wanita dapat mengenali perubahan sejak dini,” ujar dr. Ivan Rinaldy, Sp.B, Subsp. Onk(K), Dokter Spesialis Bedah Onkologi di Bethsaida Hospital Gading Serpong, dalam keterangan di Jakarta.

Berdasarkan data GLOBOCAN 2022, sekitar 30,1 persen kasus kanker baru pada wanita di Indonesia merupakan kanker payudara. Secara global, WHO mencatat lebih dari 2,3 juta wanita terdiagnosis kanker payudara pada 2022, dan sekitar 670 ribu di antaranya meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

dr. Ivan menjelaskan bahwa pemeriksaan SADARI bisa dilakukan secara rutin di rumah. Untuk wanita yang masih mengalami menstruasi, waktu terbaik adalah pada hari ke-7 hingga ke-10 setelah hari pertama haid. Sedangkan bagi yang sudah menopause, pemeriksaan bisa dijadwalkan di tanggal yang sama setiap bulan. “Dengan kebiasaan ini, wanita dapat mengenali perubahan sekecil apa pun di payudaranya,” katanya.

Selain SADARI, langkah deteksi dini juga bisa dilakukan dengan SADANIS atau Pemeriksaan Payudara oleh Tenaga Medis. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan profesional untuk menemukan kelainan yang mungkin tidak terasa saat pemeriksaan sendiri. Bila ada tanda mencurigakan, pemeriksaan bisa dilanjutkan dengan USG atau mammografi.

“SADANIS melengkapi langkah SADARI. Pemeriksaan klinis oleh dokter memastikan deteksi lebih akurat dan menjadi pintu awal menuju penanganan yang tepat,” tambah dr. Ivan.

Ia juga menyoroti bahwa banyak pasien datang dengan kondisi kanker yang sudah parah karena mengabaikan gejala awal seperti benjolan kecil, perubahan bentuk payudara, atau cairan yang keluar dari puting. “Padahal, jika diperiksa lebih awal, pengobatan bisa lebih sederhana dan hasilnya jauh lebih baik,” ujarnya.

Bethsaida Hospital Gading Serpong kini memiliki Breast Clinic yang dilengkapi berbagai fasilitas untuk deteksi dan penanganan kanker payudara, mulai dari USG, mammografi, hingga layanan onkologi terpadu.

Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr. Pitono, mengatakan fasilitas ini dihadirkan untuk membantu wanita merasa aman dan nyaman saat memeriksakan diri. “Kami percaya, perhatian kecil terhadap kesehatan hari ini bisa menyelamatkan masa depan mereka,” katanya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka