Rejang Lebong, Bengkulu (KABARIN) - Kabar menarik datang dari Bengkulu. Bunga raksasa yang kerap dijuluki bunga “bangkai”, Rafflesia arnoldii, kembali mekar sempurna di wilayah Desa Selamat Sudiarjo, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. Mekarnya bunga langka ini menambah daftar kemunculan Rafflesia di lokasi yang sama, setelah pada 22 November 2025 lalu dua kuntum bunga serupa juga sempat mekar.
“Pada hari ini Selasa, tanggal 16 Desember 2025 di kawasan Desa Selamat Sudiarjo, Kecamatan Bermani Ulu telah mekar sempurna bunga Rafflesia arnoldii kelopak lima,” kata pemerhati bunga Rafflesia Rejang Lebong, Saikul Latief, saat dihubungi di Rejang Lebong, Selasa.
Saikul menjelaskan, bunga Rafflesia yang baru mekar ini berada tak jauh dari lokasi mekarnya dua bunga sebelumnya pada November lalu. Saat ini, Rafflesia tersebut diperkirakan sudah memasuki hari ketiga atau fase mekar sempurna, dengan warna merah menyala yang khas.
“Kawan-kawan yang akan berkunjung ke lokasi bisa menghubungi Kepala Desa Selamet Sudiarjo atau pun perangkat desa lainnya. Lokasinya tidak jauh dari desa, pengunjung yang datang akan diantar ke lokasi,” terangnya.
Menurut Saikul, Desa Selamat Sudiarjo memang dikenal sebagai salah satu habitat alami Rafflesia arnoldii. Setidaknya terdapat tujuh titik lokasi tumbuhnya bunga ini, baik jenis dengan lima kelopak maupun tujuh kelopak.
Keunikan dan kelangkaan Rafflesia di desa tersebut juga menarik perhatian banyak pihak. Tak hanya wisatawan dari dalam negeri, peneliti dari luar negeri pun sudah pernah datang. Salah satunya adalah kelompok peneliti dari Oxford University, Inggris, yang menaruh perhatian pada puspa langka kebanggaan Bengkulu ini.
Sementara itu, Kapolsek Bermani Ulu Iptu Ronal Pasaribu mengatakan setiap kali ada Rafflesia yang mekar di wilayah hukumnya, ia selalu menyempatkan diri datang ke lokasi. Selain melihat langsung, ia juga memberikan edukasi kepada warga agar bersama-sama menjaga habitat bunga tersebut.
Ia berharap keberadaan Rafflesia arnoldii di Desa Selamat Sudiarjo tetap lestari dan tidak dirusak, sehingga generasi mendatang masih bisa menyaksikan langsung keajaiban alam khas Bengkulu ini.