Kreatif! Pemuda Lumayang ubah limbah MBG jadi eco enzyme bernilai ekonomi

waktu baca 2 menit

Lumajang, Jawa Timur (KABARIN) - Pemuda Lumajang memanfaatkan limbah makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi eco enzyme dan pupuk cair, membuka peluang usaha baru sekaligus menjaga lingkungan melalui inovasi ramah lingkungan.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lumajang, Jawa Timur, tak hanya memberi manfaat nutrisi bagi anak-anak dan keluarga, namun juga menjadi sumber inspirasi bagi para pemuda setempat untuk berkreasi dengan limbah yang dihasilkan. Asriafi Ath Thoriq, seorang pemuda kreatif, melihat limbah makanan MBG sebagai peluang emas untuk berinovasi dan berwirausaha sekaligus menjaga lingkungan.

Program MBG yang dijalankan dengan dua dapur umum di Kecamatan Pasrujambe dan Klakah menargetkan 3.750 penerima manfaat ini telah membantu anak-anak desa memperoleh akses gizi seimbang, sehingga mereka tidak lagi tertinggal dengan anak-anak di kota. Selain manfaat langsung bagi penerima, program ini menjadi pilar ketahanan pangan nasional, mendukung ekonomi lokal dengan melibatkan tenaga kerja ahli gizi, juru masak, sopir, hingga petugas kebersihan.

Asriafi mengolah limbah makanan tersebut menjadi eco enzyme—produk ramah lingkungan yang multifungsi, dapat menjadi pembersih rumah tangga, disinfektan, sabun, pupuk cair, hingga pakan magot untuk pertanian. Dengan inisiatif ini, limbah yang semula dianggap sampah berubah menjadi sumber penghasilan dan peluang bisnis baru. "Limbah makanan seharusnya dilihat sebagai modal, bukan masalah," ujarnya.

Proses pembuatan eco enzyme memang sederhana tapi membutuhkan disiplin tinggi, yakni limbah makanan dicacah, dicampur gula merah dan air, lalu difermentasi selama tiga bulan sebelum siap digunakan. Produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga bernilai ekonomi dengan harga kompetitif di pasaran.

Tak hanya Asriafi, petani muda lain seperti Dzaki Fahruddin juga ikut mengembangkan limbah MBG menjadi kompos dan pupuk cair yang terbukti meningkatkan kesuburan lahan dan hasil panen. Dampak positif ini memantik antusiasme petani setempat untuk menggunakan produk lokal yang lebih efisien dan menghemat biaya.

Program pengolahan limbah MBG ini juga memberi nilai edukatif penting. Pemuda belajar bertanggung jawab terhadap lingkungan, mengelola sumber daya alam, serta mengembangkan jiwa kewirausahaan hijau sejak dini. Kombinasi antara inovasi, bisnis, dan kesadaran lingkungan ini menjadi contoh nyata sinergi positif yang dapat menginspirasi daerah lain untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan mandiri.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka