Waktu sarapan yang konsisten penting untuk masa tua yang sehat

waktu baca 3 menit

Jakarta (KABARIN) - Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa waktu makan, terutama waktu sarapan, bisa menjadi petunjuk penting terhadap kesehatan seseorang seiring bertambahnya usia.

Dilansir dari Health, Rabu (28/10), penelitian menunjukkan bahwa makan terlalu sore atau sering menunda waktu makan berhubungan dengan peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan seperti depresi, kelelahan, gangguan kesehatan mulut, bahkan kematian dini.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa perubahan waktu makan lansia, terutama waktu sarapan, dapat menjadi penanda status kesehatan mereka secara keseluruhan, yang mudah dipantau,” kata Hassan Dashti, PhD, RD, ilmuwan nutrisi dan ahli biologi sirkadian dari Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat.

Dashti menjelaskan bahwa menjaga jadwal makan yang konsisten dapat menjadi bagian dari strategi untuk mendorong penuaan sehat dan memperpanjang usia.

Penelitian yang diterbitkan di Communications Medicine ini melibatkan hampir 3.000 orang dewasa berusia 42 hingga 94 tahun di Inggris, dan berlangsung selama lebih dari dua dekade. Para peserta melaporkan waktu rutin sarapan, makan siang, dan makan malam mereka, serta kebiasaan tidur, pekerjaan, dan persepsi tentang kesehatan.

Hasilnya, seiring bertambahnya usia, waktu makan peserta semakin mundur — rata-rata sarapan terlambat delapan menit dan makan malam empat menit setiap dekade. Namun, penundaan sarapan ini ternyata dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis dan kematian selama masa tindak lanjut 20 tahun.

Setiap tambahan satu jam keterlambatan sarapan disebut dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 8 hingga 11 persen.

“Waktu makan yang lebih lambat, terutama penundaan sarapan, berkaitan dengan tantangan kesehatan dan peningkatan risiko kematian pada lansia,” ujar Dashti.

Meskipun penelitian ini belum bisa membuktikan bahwa sarapan lebih awal langsung memperpanjang umur, para ahli percaya bahwa rutinitas sarapan yang teratur membawa banyak manfaat.

“Metabolisme kita diprogram untuk makan segera setelah kita bangun,” kata Courtney M. Peterson, PhD, profesor madya nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health.

Menurut para peneliti, waktu terbaik untuk makan adalah dalam satu hingga dua jam setelah bangun tidur. Hal ini membantu menyelaraskan jam biologis tubuh, mendukung metabolisme, dan memperbaiki pola tidur.

Sebaliknya, melewatkan sarapan atau makan terlalu larut malam bisa menyebabkan lonjakan gula darah, merusak pembuluh darah, memicu peradangan, dan meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Konsistensi juga menjadi kunci. Jadwal makan yang teratur dapat memperkuat ritme sirkadian tubuh, sistem 24 jam yang mengatur berbagai fungsi penting, mulai dari pencernaan hingga pelepasan hormon.

“Bersikap hati-hati tidak hanya tentang apa yang Anda makan tetapi juga tentang kapan Anda memakannya,” kata Nate Wood, MD, Direktur Kedokteran Kuliner di Fakultas Kedokteran Yale.

Ia menambahkan, sarapan dan makan malam lebih awal bisa membantu tubuh tetap selaras dengan ritme alami, mencegah makan berlebihan di malam hari, dan membuat tidur lebih nyenyak.

“Meluangkan waktu untuk sarapan sehat dan konsisten mungkin merupakan salah satu pilihan kecil sehari-hari yang berkontribusi pada hidup yang lebih panjang dan lebih sehat,” tutup Wood.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka