Health

Hati-hati! Kurang tidur hingga ngerokok bisa sebabkan infertilitas

Jakarta (KABARIN) - Gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari yang kelihatannya sepele ternyata bisa berdampak besar pada tingkat energi hingga kesuburan. Efeknya memang tidak langsung terasa, tapi bisa menumpuk dan muncul di kemudian hari.

Mengutip laman Hindustan Times, Senin (15/12), pola hidup yang tidak sehat bisa diam-diam mengganggu keseimbangan tubuh dan kesehatan reproduksi, bahkan jauh sebelum gejala jelas terlihat.

“Menurut WHO, 1 dari 6 pasangan di seluruh dunia mengalami infertilitas. Kesuburan bergantung pada keseimbangan hormon yang stabil, organ yang sehat, dan rutinitas yang teratur yang mendukung ritme alami tubuh,” kata Dr. Snehal, spesialis kesuburan dan kesehatan wanita.

Salah satu kebiasaan yang sering diremehkan adalah kurang tidur atau jam tidur yang tidak teratur. Menurut Snehal, kondisi ini bisa mengganggu hormon yang berperan penting dalam kesehatan reproduksi, baik pada pria maupun wanita.

“Tidur kurang dari 6 jam dikaitkan dengan peningkatan hingga 30 persen pada ketidakteraturan menstruasi. Pria dengan kualitas tidur yang buruk memiliki konsentrasi sperma 25–35% lebih rendah,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan kamu yang sering kerja shift malam atau terlalu lama menatap layar gadget di malam hari agar lebih waspada, karena kebiasaan tersebut memberi tekanan ekstra pada sistem reproduksi.

Selain tidur, pola makan juga memegang peran penting. Diet yang minim makanan segar dan tinggi makanan olahan bisa menurunkan kualitas sel telur dan sperma, serta mengganggu keseimbangan hormon.

Sebaliknya, konsumsi biji-bijian utuh, buah, sayuran, protein, dan lemak sehat secara rutin disebut mampu meningkatkan peluang kesuburan hingga 10–15 persen.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah stres. Snehal menjelaskan, wanita dengan tingkat stres tinggi memiliki risiko dua kali lipat mengalami menstruasi tidak teratur. Pada pria, stres kronis bisa menurunkan testosteron dan mengurangi jumlah sperma hingga 20–30 persen.

Kurang gerak juga berpengaruh. Duduk terlalu lama bisa menurunkan aliran darah ke organ reproduksi dan memicu penumpukan lemak di area perut.

“Baik pria maupun wanita mendapat manfaat dari aktivitas sedang (150 menit/minggu) seperti jalan cepat, bersepeda, atau yoga,” sarannya.

Ia menambahkan, duduk lebih dari lima jam sehari dikaitkan dengan penurunan motilitas sperma.

Kebiasaan lain yang juga berdampak buruk adalah konsumsi alkohol, rokok, dan kafein berlebihan. Alkohol memengaruhi kerja hati yang berperan penting dalam pengaturan hormon, dan konsumsi berlebihan bisa menurunkan kesuburan hingga 18 persen.

Merokok juga jadi faktor besar. Pada pria, rokok menurunkan jumlah sperma sekitar 10–17 persen dan meningkatkan kerusakan DNA. Sementara pada perempuan, risikonya lebih serius karena perokok memiliki peluang infertilitas dua kali lebih besar.

Kafein pun tak luput dari sorotan. Mengonsumsi lebih dari 300 mg kafein per hari atau setara 2–3 cangkir kopi dapat menunda terjadinya pembuahan.

Kabar baiknya, perubahan gaya hidup bisa memberi hasil cukup cepat. Menurut Dr. Snehal, perbaikan siklus menstruasi dan kualitas sperma sudah bisa terlihat dalam waktu 8–12 minggu setelah kebiasaan buruk mulai dikurangi.

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025
TAG: