Health

Inilah 6 dampak buruk kalau sering menunda ganti pembalut bagi wanita

Jakarta (KABARIN) - Pernah gak sih kamu ngerasa males banget buat ganti pembalut karena lagi sibuk atau merasa darah haid belum banyak? Walaupun terlihat sepele, kebiasaan menunda ganti pembalut ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan area intim wanita.

Banyak perempuan yang ngira pembalut boleh dipakai seharian selama tidak bocor. Padahal, pembalut yang dipakai terlalu lama, meski darah haid sedikit, tetap berisiko memicu berbagai masalah kesehatan, terutama pada area intim.

Untuk selengkapnya, inilah enam dampak buruk yang bisa terjadi kalau kamu sering menunda mengganti pembalut.

1. Iritasi dan ruam kulit

Area kewanitaan memiliki kulit yang sangat sensitif. Adanya darah haid, bahan kimia pada pembalut, serta gesekan yang terjadi terus-menerus bisa saja menyebabkan iritasi. Akibatnya, muncul rasa gatal, perih, ruam, bahkan lecet yang membuat tidak nyaman saat beraktivitas.

2. Infeksi jamur dan bakteri

Pembalut yang lembap dan kotor menjadi tempat berkembangbiak jamur dan bakteri. Kondisi ini dapat memicu infeksi seperti infeksi jamur atau vaginosis bakteri, dengan gejala keputihan yang bau, gatal, nyeri, dan peradangan di area intim.

3. Bau tidak sedap dan turunnya rasa percaya diri

Darah haid yang terlalu lama menempel di pembalut bisa terurai oleh bakteri dan menimbulkan bau yang menyengat. Hal ini tentu bisa membuat rasa tidak nyaman dan tidak percaya diri, terutama saat berada di tempat umum.

4. Area intim menggelap

Kelembapan berlebih dan gesekan terus-menerus antara pembalut, pakaian dalam, dan kulit bisa memicu iritasi kronis. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan hiperpigmentasi sehingga area selangkangan tampak lebih gelap.

5. Risiko infeksi saluran kemih (ISK)

Bakteri yang berkembang di pembalut kotor berisiko bisa berpindah ke saluran kemih. Akibatnya, bisa muncul ISK dengan gejala nyeri saat buang air kecil, sering ingin buang air kecil, serta urine yang keruh atau berbau.

6. Risiko toxic shock syndrome (TSS)

Walaupun jarang terjadi, penggunaan pembalut, terutama tampon, yang terlalu lama dapat meningkatkan risiko TSS. Ini adalah infeksi serius yang ditandai dengan demam tinggi, mual, muntah, diare, pusing, hingga ruam kulit.

Cara menghindari risiko kesehatan saat menstruasi

Agar area intim tetap sehat selama menstruasi, para wanita wajib menjaga kebersihan dengan benar. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025
TAG: