Digital detox: Cara sehat biar gak kecanduan dunia maya

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Di zaman sekarang, teknologi jadi bagian hidup yang susah banget dipisahkan. Mulai dari kerja, hiburan, sampai ngobrol sama teman semua tergantung gadget. Indonesia bahkan masuk salah satu negara dengan pengguna gawai terbanyak di dunia. Laporan Digital 2025 Global Overview Report mencatat 98,7 persen orang Indonesia berusia 16 tahun ke atas mengakses internet lewat ponsel, lebih tinggi dibanding Filipina dan Afrika Selatan.

Gen Z jadi kelompok yang paling rajin main media sosial. Survei YouGov April-Mei 2025 menunjukkan rata-rata mereka habiskan 5 sampai 7 jam per hari untuk scroll medsos. Najla Deva, 20, mahasiswa, bilang kalau weekdays biasanya dia pakai ponsel 5 sampai 6 jam, sedangkan weekend bisa sampai 8–9 jam. WhatsApp dan TikTok jadi aplikasi favoritnya.

Tapi terlalu lama mantengin layar nggak cuma bikin mata lelah. Menurut Kemenkes RI, paparan sinar layar bisa bikin sakit kepala, pandangan berbayang, dan gangguan mata lain. Psikolog Universitas Padjadjaran Eka Riyanti Purboningsih menjelaskan kalau konsumsi konten terlalu lama juga bikin otak lelah karena harus terus “memproses” informasi. Konten negatif seperti ujaran kebencian atau kekerasan malah bikin stres dan capek mental.

Nah, di sinilah digital detox masuk. Digital detox berarti memberi jeda sejenak dari gadget dan media sosial supaya nggak kecanduan. Bukan berarti putus total dari teknologi, tapi lebih ke memberi waktu istirahat bagi diri sendiri dan bisa balik nyambung sama dunia nyata.

Rachel Kathryn, 20, pernah lakukan digital detox selama dua bulan saat liburan semester. Ia bilang rehat dari medsos bikin lebih banyak waktu buat diri sendiri dan keluarga, jam tidur lebih teratur, dan tubuh terasa lebih fresh. “Aku jadi lebih banyak me time sama quality time sama keluarga, karena sejak kuliah kan jauh juga dari orang tua. Nah, aku jadi lebih punya waktu untuk diri sendiri,” ujarnya.

Tapi digital detox nggak mudah, apalagi buat Gen Z yang digital native. Eka bilang internet dan medsos itu sumber kebutuhan informasi, hiburan, dan social connection. Makanya, detox mendadak atau menonaktifkan semua medsos bisa bikin merasa terisolasi. Strateginya, pilih satu atau dua aplikasi yang paling bikin kecanduan untuk diistirahatkan, atau tetapkan batas waktu pakai gadget.

Selain itu, alihkan waktu gadget ke aktivitas lain yang disukai, misalnya olahraga, hangout, atau sekadar ngobrol face to face. Hal ini bisa bantu otak dan tubuh rileks serta mengurangi keterpakuan pada dunia digital. Teknologi memang susah dihindari, tapi kita tetap bisa menepi sejenak dan atur cara pakainya supaya keseimbangan antara dunia maya dan dunia nyata tetap terjaga.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka