Setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, program MBG sentuh 36 juta penerima

waktu baca 3 menit

Capaian lebih dari 12.500-an SPPG aktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan Program MBG berjalan efektif dan merata

Jakarta (KABARIN) - Program Makan Bergizi Gratis atau MBG yang digagas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sudah menjangkau lebih dari 36 juta penerima manfaat hingga 20 Oktober 2025.

Data Badan Gizi Nasional mencatat ada sekitar 36.773.520 orang yang telah menikmati manfaat program ini, mulai dari anak-anak PAUD, siswa SD sampai SMA, hingga ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menyebut lebih dari 12.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG kini aktif beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Keberadaan SPPG ini jadi bukti keseriusan pemerintah dalam memastikan program berjalan merata dan efektif.

“Capaian lebih dari 12.500-an SPPG aktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan Program MBG berjalan efektif dan merata. Setiap SPPG berperan penting sebagai dapur komunitas yang mengolah dan menyalurkan makanan bergizi dengan standar keamanan dan higienitas yang ketat,” ujar Dadan di Jakarta.

Ia menambahkan, perluasan SPPG terus dilakukan terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar agar semua masyarakat mendapat akses yang sama terhadap layanan gizi.

“Kami memastikan seluruh daerah memiliki akses setara terhadap layanan gizi. Prinsipnya, tidak boleh ada yang tertinggal dalam hal pemenuhan gizi,” katanya.

Program MBG yang mulai berjalan sejak 6 Januari 2025 ini menjadi salah satu langkah besar pemerintah dalam memperkuat kesejahteraan masyarakat lewat pemenuhan gizi nasional. Selain meningkatkan kualitas gizi, program ini juga berdampak langsung terhadap ekonomi karena membuka banyak lapangan kerja baru di daerah.

Banyak tenaga kerja terserap di dapur komunitas, mulai dari juru masak, petugas distribusi, staf administrasi, hingga tenaga kebersihan. Tak hanya itu, kehadiran program ini juga mendorong munculnya ribuan pelaku usaha baru di sektor pangan dan logistik lokal.

“Program MBG menumbuhkan ekosistem kewirausahaan baru. Kita lihat tumbuhnya pelaku usaha lokal yang sebelumnya tidak terlibat dalam sektor pangan kini ikut berpartisipasi, baik sebagai pemasok maupun penyedia jasa pendukung,” ucap Dadan.

Ia menambahkan, dampak positif MBG juga terasa pada industri turunan seperti produsen alat makan, ompreng, perlengkapan dapur, hingga alat uji keamanan pangan. Semua ini ikut memperkuat ekosistem keberlanjutan program di masa depan.

Sementara itu Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menjelaskan bahwa pihaknya terus memperkuat regulasi dan komunikasi publik agar pelaksanaan MBG berjalan transparan dan sesuai aturan.

“BGN memastikan seluruh pelaksanaan program di lapangan berpedoman pada regulasi yang jelas, transparan, dan akuntabel. Kami juga aktif melakukan pembinaan terhadap SPPG di daerah agar pengelolaan dapur dan distribusi makanan memenuhi standar keamanan pangan,” ujar Hida.

Ia menambahkan, BGN juga menjaga keterbukaan informasi publik dan terus mengajak masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam mendukung keberhasilan program gizi nasional ini.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka