Pramono janji gunakan dana mengendap untuk percepat pembangunan Jakarta

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan dana milik Pemprov DKI yang masih mengendap di bank, sekitar Rp14,6 triliun, bakal segera dimanfaatkan untuk membangun Jakarta.

Ia sependapat dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menekankan pentingnya penggunaan uang pemerintah untuk menggerakkan ekonomi daerah.

“Saya setuju apa yang disampaikan oleh Pak Purbaya, termasuk mudah-mudahan DKI Jakarta segera mendapatkan transfer dari pemerintah pusat untuk Bank Jakarta, seperti pembicaraan terakhir, yang rencananya Rp10 triliun. Pasti uang itu akan kami gunakan untuk membangun Jakarta secara baik,” kata Pramono di Jakarta Timur, Selasa.

Pramono menegaskan dana tersebut tidak akan dibiarkan menganggur, apalagi setelah adanya pemotongan Dana Bagi Hasil dari pemerintah pusat. Menurutnya, langkah mengoptimalkan dana menjadi penting agar ruang fiskal Jakarta tetap stabil.

“Uang-uang yang idle, kalau untuk di Jakarta, pasti akan termanfaatkan, apalagi setelah adanya pemotongan DBH,“ ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan masih banyak dana pemerintah daerah yang belum terserap hingga mencapai Rp234 triliun per akhir September 2025.

Dari jumlah itu, DKI Jakarta menjadi daerah dengan simpanan terbesar mencapai Rp14,6 triliun. Purbaya menjelaskan, rendahnya serapan anggaran bukan karena kekurangan dana, tapi karena lambatnya proses eksekusi di tingkat daerah.

“Realisasi belanja APBD sampai dengan triwulan ketiga tahun ini masih melambat. Rendahnya serapan tersebut berakibat menambah simpanan uang pemda yang menganggur di bank sampai Rp234 triliun. Jadi jelas ini bukan soal uangnya tidak ada, tapi soal kecepatan eksekusi,” ujar Purbaya.

Ia pun mengingatkan agar pemerintah daerah segera mempercepat realisasi anggaran agar uang yang ada benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka