Istanbul (KABARIN) - Otoritas kesehatan Belanda resmi mengonfirmasi kasus perdana varian baru virus mpox di negara tersebut. Menteri Kesehatan Jan Anthonie Bruijn menyampaikan hal ini dalam surat resminya kepada parlemen pada Selasa (21/10).
Kasus itu pertama kali terdeteksi pada 17 Oktober dan melibatkan seorang pria yang belum pernah divaksinasi serta tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, menurut laporan dari Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan (RIVM).
Saat ini, pasien sedang menjalani isolasi, sementara otoritas kesehatan setempat telah melakukan pelacakan kontak untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, seperti dilaporkan oleh penyiar publik NOS.
Bruijn menambahkan bahwa varian baru ini, yang dikenal sebagai mpox varian 1b, juga telah ditemukan di Spanyol dan Amerika Serikat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) kini ikut memantau perkembangan situasi tersebut secara ketat.
Menurut RIVM, virus mpox dapat menular melalui kontak kulit langsung, dan biasanya menyebabkan lesi pada kulit, demam, nyeri otot, serta kelelahan.
Pemerintah Belanda menyatakan program vaksinasi untuk individu berisiko tinggi akan terus berjalan hingga akhir tahun ini. Setelahnya, otoritas akan mengevaluasi apakah vaksinasi perlu diperpanjang.
Sejak 2022, Belanda telah mencatat lebih dari 1.300 kasus mpox, menyusul wabah global yang mulai merebak tiga tahun lalu.
Kasus terbaru ini membuat otoritas kesehatan di Eropa kembali waspada, mengingat potensi penyebaran varian baru yang bisa memicu gelombang infeksi berikutnya jika tidak segera dikendalikan.
Sumber: Anadolu