Jakarta (KABARIN) - Sutradara Kimo Stamboel menyatakan ia sengaja menciptakan aturan ("rule") unik di dunia zombie untuk film terbarunya, Abadi Nan Jaya, yang berakar pada kearifan lokal, di mana para "mayat hidup" memiliki kelemahan yang tak terduga, yaitu hujan.
"Kelemahan ini terkait erat dengan sumber wabah yaitu ramuan jamu. Kami mengambil ceritanya itu dari tanaman. Kalau tanaman kena air, mereka akan diam, mereka akan tenang," kata Kimo saat konferensi pers seusai pemutaran film orisinal Netflix Indonesia tersebut di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Rabu.
Kimo menjelaskan bahwa logika fiksi ini dipakai untuk menciptakan semacam batasan bagi zombie yang terinfeksi dari bahan dasar tanaman bernama "Kantong Semar" (Latin: "Nephentes").
Menurut Kimo, ketika hujan turun, suara air memicu ketenangan pada tubuh zombie, meredakan infeksi dan meregangkan otot mereka, yang selama ini tegang karena infeksi.
"Ketika hujan selesai, mereka akan kembali ke anomali, semakin liar," tambahnya, menjamin alur cerita yang unik dan tidak monoton.
Selain keunikan cerita, acara tersebut juga menyoroti perjuangan keras kru di lokasi syuting.
Aktris Eva Celia secara khusus mengapresiasi dedikasi para pemeran figuran zombie yang harus beraksi di tengah panasnya Piyungan, Yogyakarta.
"Satu matahari itu rasanya hanya untuk satu orang. Mereka harus lari-lari, dengan prostetik dan darah-darah, tapi 'every single take they delivered'," ujar Eva.
Film yang turut dibintangi Mikha Tambayong, Marthino Lio, Dimas Anggara, dan Donny Damara itu menjanjikan "survival-thriller" akibat wabah yang dibalut dengan drama keluarga yang disfungsional.
Film "Abadi Nan Jaya" dijadwalkan tayang secara global hanya di Netflix mulai 23 Oktober 2025.