Jakarta (KABARIN) - Hubungan pernikahan nggak selalu berjalan mulus, apalagi kalau komunikasi mulai renggang. Salah satu hal yang sering nggak disadari tapi bisa bikin hubungan makin jauh adalah silent treatment, yaitu saat salah satu pasangan memilih diam dan mengabaikan yang lain. Meski terlihat sepele, perilaku ini bisa berdampak besar pada keharmonisan dan kesehatan mental pasangan.
Apa itu silent treatment
Dalam hubungan pernikahan, silent treatment adalah perilaku ketika seseorang sengaja memilih diam dan mengabaikan pasangannya. Biasanya ini terjadi saat ada konflik dan salah satu pihak enggan berkomunikasi.
Kadang, sikap ini muncul ketika satu pasangan menunggu reaksi, sedangkan yang lain justru diam. Ada juga yang sama-sama memilih diam dan menjauh sementara waktu agar suasana lebih tenang.
Mengapa orang melakukannya
Dilansir dari Cleveland Clinic, silent treatment termasuk bentuk stonewalling atau penghindaran saat konflik. Beberapa alasan seseorang memilih diam di antaranya:
1. Tidak mampu mengelola emosi dan memilih diam agar tidak memperburuk keadaan.
2. Ingin mengontrol situasi atau memanipulasi pasangan.
3. Takut berkonflik atau merasa tidak dipahami.
4. Terbiasa hidup di lingkungan yang komunikasinya tertutup atau memiliki trauma emosional.
Dampak silent treatment terhadap hubungan
Bagi sebagian orang, diam dianggap cara terbaik untuk menenangkan diri. Tapi tanpa disadari, sikap ini bisa menyakiti pasangan dan merusak hubungan jangka panjang.
Beberapa dampak negatifnya antara lain:
1. Perasaan antar pasangan mulai memudar karena komunikasi terputus.
2. Kesehatan mental terganggu seperti munculnya kecemasan, gangguan tidur, dan turunnya rasa percaya diri.
3. Kepercayaan antar pasangan hilang dan hubungan jadi renggang.
4. Muncul bentuk kekerasan emosional seperti manipulasi atau kontrol berlebihan.
Tanda-tanda pasangan melakukan silent treatment
Perilaku ini bisa dikenali lewat beberapa tanda berikut:
1. Sengaja mengabaikan Anda dengan jelas.
2. Bertindak seolah tidak ada masalah atau justru memancing emosi.
3. Tidak berbicara selama berjam-jam bahkan berhari-hari.
4. Pergi tanpa memberi tahu dan menghilang begitu saja.
5. Masih berbicara dengan orang lain tapi diam seribu bahasa kepada pasangan.
Cara menghadapi dan mencegah silent treatment
Agar hubungan tetap sehat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Bedakan antara diam untuk menenangkan diri dan menghindar
Waktu menenangkan diri biasanya tidak lama, sekitar 30 menit untuk meredakan emosi. Kalau diam berhari-hari, itu bukan solusi.
2. Lakukan pendekatan dengan tenang
Ungkapkan perasaan dengan jujur tanpa marah. Ajak pasangan bicara dari hati ke hati agar masalah bisa diselesaikan.
3. Minta bantuan profesional
Jika silent treatment sudah sering terjadi dan berdampak emosional, konsultasikan dengan psikolog atau terapis pasangan.
4. Bangun rutinitas komunikasi yang sehat
Luangkan waktu rutin untuk ngobrol santai atau curhat tentang perasaan dan hal-hal yang mengganggu hubungan.
Dengan komunikasi yang terbuka dan saling menghargai, hubungan bisa terhindar dari dinginnya diam yang justru menyakitkan.